SOLOPOS.COM - DAMPAK SERANGAN -- Personel militer Suriah terlihat di dekat sebuah bangunan yang rusak dan terbakar di Kota Haffeh. Konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan kaum oposisi telah menelan banyak korban warga sipil dan mengancam pula para warga negara Indonesia di negeri itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

DAMPAK SERANGAN -- Personel militer Suriah terlihat di dekat sebuah bangunan yang rusak dan terbakar di Kota Haffeh. Konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan kaum oposisi telah menelan banyak korban warga sipil dan mengancam pula para warga negara Indonesia di negeri itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

JAKARTA – Pemerintah mempercepat proses evakuasi tenaga kerja Indonesia yang berada di wilayah konflik Suriah. Evakuasi diprioritaskan pada mereka yang ada di daerah-daerah rawan konflik, minim perlindungan dan kondisinya membahayakan keselamatan TKI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan dalam situasi perang yang tidak menentu, pengecekan dan proses evakuasi memerlukan penanganan khusus dengan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih banyak. Namun, lanjutnya, pemerintah tidak akan membiarkan TKI/WNI yang menjadi korban di wilayah konflik atau perang, seperti di Suriah. “Pemerintah akan sekuat tenaga memulangkan TKI dari Suriah,” ujarnya hari ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Terdapat 5 daerah konflik yang menjadi perhatian khusus dalam proses evakuasi, yaitu Homs, Hama, Idleb, Dar’a, dan Rif Dimasq. Dari lokasi tersebut, TKI tersebar jumlahnya, seperti di Homs ada 405 orang TKI khusus penata laksana rumah tangga (PRLT), Hama ada 86 TKI/PLRT, Idleb memiliki 17 orang TKI/PLRT, Dar’a (11 orang TKI/PLRT), dan di Rif Dimasq ada 426 orang TKI. Untuk daerah lainnya yang juga mendapat perhatian adalah Damascus, Aleppo, Lattakia, Tartus, Raqqah, Deir Ez Zour, Sweida, Al Hasakah, dan Quneitra.

Muhaimin menuturkan mengatakan Kemenakertrans terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI Damaskus dan Atase Ketenagakerjaan di Suriah. Komunikasi itu, lanjutnya, untuk memantau perkembangan situasi di Suriah, menghubungi TKI dan majikannya, serta memulangkan pekerja dari negara itu. “Pemerintah serius mengantisipasi gejolak politik dalam negeri Suriah dan pemulangan TKI akan terus dilakukan secara bertahap, baik melalui evakuasi maupun pemulangan reguler,” tuturnya.

Sejauh ini, tercatat sampai dengan 10 Juni 2012, TKI yang dievakuasi sebanyak 202 orang, sedangkan pemulangan regular dan bantuan majikan mencapai 70 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya