SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN—Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten memprediksi lahan pertanian di tiga kecamatan di Klaten kembali terancam kekeringan pada tahun ini. Pasalnya, lahan pertanian di tiga kecamatan itu selalu menjadi langganan kekeringan selama musim kemarau.

Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman dan Rehabilitasi Lahan Dispertan Klaten, Iwan Kurniawan, mengatakan setidaknya ada 232 Hektare (Ha) lahan pertanian yang kekeringan pada 2012. “Sebanyak 232 Ha lahan pertanian itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Bayat, Cawas dan Trucuk,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (22/8/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, dia mengatakan kekeringan itu hampir menyeluruh untuk semua komoditas pertanian seperti padi, palawija dan tebu yang tumbuh di kawasan itu. Kendati demikian, luas lahan pertanian yang terancam kekeringan pada tahun ini diperkirakan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebab, musim penghujan yang turun pada 2013 lebih panjang dibandingkan 2012, sehingga persediaan air hingga saat ini masih cukup untuk irigasi pertanian. Iwan memperkirakan kekeringan akan melanda lahan pertanian di tiga kecamatan itu sekitar akhir September

Jika tidak ada penanganan serius bisa mengakibatkan komoditas pertanian menjadi gagal panen. Menurutnya, kriteria tanaman tergolong puso jika usia tanaman padi di bawah dua bulan tergenang selama lebih tiga hari.

“Kemudian, menunjukkan kerusakan fisik sampai lebih dari dua bulan, atau tanaman mengalami layu permanen hingga mati,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya