SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur timba (JIBI/Solopos/Dok.)

Krisis air bersih mulai terjadi di sejumlah wilayah di Sragen. 

Solopos.com, SRAGEN—Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen menyarankan pembangunan tempat penyulingan air guna menetralkan rasa asin pada air sumur warga Dusun Mlandingan, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BLH Sragen, Tasripin, mengatakan krisis air bersih di Dusun Mlandingan, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, sudah terjadi selama bertahun-tahun. Menurutnya, rasa air sumur yang asin di dusun itu sudah dirasakan sejak zaman nenek moyang warga dusun setempat. Dia mengatakan ada pendapat yang menyebutkan kawasan Desa Ngebung yang tak jauh dari Sangiran dahulu merupakan lautan. Selain terdapat sumber air berasa asin, terdapat pula temuan fosil kerang dari kedalaman tanah tertentu.

“Ada yang berpendapat dahulu kawasan itu adalah lautan. Tapi bagaimana cerita aslinya, saya belum tahu,” kata Tasripin saat ditemui solopos.com di kompleks Setda Sragen, Selasa (30/6/2015).

Tasripin mengaku belum tahu apakah kandungan air dari sumur-sumur warga Dusun Mlandingan sudah pernah diteliti. Namun, dia menganggap penelitian terhadap kandungan air di sumur-sumur warga Dusun Mlandingan bukan persoalan penting. Menurutnya, terdapat persoalan yang jauh lebih penting dari sekadar meneliti kandungan air pada sumur-sumur warga.

“Persoalan yang lebih penting yang harus dipecahkan itu bagaimana caranya warga sekitar tidak mengalami krisis air bersih. Entah itu dengan cara memasok air atau dengan membangun tempat penyulingan air,” terang Tasripin.

Tasripin menganggap pembangunan tempat penyulingan air sangat mungkin dilakukan. Dia yakin tempat penyulingan air di Dusun Mlandingan itu bisa menjawab masalah krisis air bersih di dusun tersebut. “Singapura mampu menyuling air kotor menjadi air bersih layak minum. Di Arab Saudi, air laut yang rasanya asin bisa disuling menjadi air layak minum. Sudah sepatutnya teknologi penyulingan air bersih di negara-negara maju itu diterapkan untuk menetralisir air sumur warga yang terasa asin,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngebung, Supadi Marta, mengaku belum bisa memutuskan solusi apa yang bisa dipakai untuk mengatasi krisis air bersih di Dusun Mlandingan. “Solusi itu harus dimusyawarahkan dengan warga sekitar. Saya tentu tidak bisa memutuskan. Warga sekitar lebih tahu problem apa yang mereka rasakan,” terangnya saat dihubungi melalui telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya