SOLOPOS.COM - Kuburan massal terduga PKI di Sragen.

Solopos.com, GROBOGAN Kuburan masal korban pembantaian dan pembunuhan peristiwa 1965 oleh kelompok anti-komunis banyak ditemukan di Jawa Tengah. Tercatat terdapat 199 lokasi kuburan masal, disusul oleh Jawa Timur sebanyak 116 lokasi. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Grobogan menjadi daerah terbanyak ditemukan kuburan massal korban peristiwa 1965 di Jawa Tengah.

Dilansir dari Antaranews.com, Kamis (30/9/2021),Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) ’65 mencatat terdapat sekitar 32 kuburan masal di Kabupaten Grobogan. Kemudian disusul daerah lain di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Boyolali dengan 20 kuburan massal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Latar belakang keberadaan kuburan massal korban peristiwa 1965 di Kabupaten Grobogan ini tidak lepas dari peristiwa pembantaian sisa-sisa pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI) di Kota Purwodadi, ibu kota dan pusat Kabupaten Grobogan pada 1968.

Baca Juga: Wali Kota Sebut Patung Bung Karno di Semarang Bakal Jadi Landmark Baru

Pembantaian ini terkenal di dunia internasional setelah salah satu tokoh yang ikut dalam pembantaian tersebut memberikan kesaksiannya dan ditulis serta diserbarluaskan oleh seorang pembelot Belanda bernama HJC Princen (Poncke Princen) dan redaktur Harian KAMI, Nano Anwar Makarim.

Salah satu hal kontroversial dari kasus ini adalah adanya daerah yang diduga sebagai lokasi kuburan massal korban pembantaian. Lokasi pembantaian tersebut diduga ada di daerah Kuwu, Hutan Monggot, Sungai Ganjing, Sungai Glugu, Waduk Simo, Waduk Ngangon (Mangunsari, Tegowanu), Sendangtapak, Daplang, Tegowanu serta Kedungjati yang kesemuanya ada di Kabupaten Grobogan. Sedangkan di Kabupaten Boyolali ditemukan di Desa Mojolegi di Kecamatan Teras serta Hutan Sanggrahan.

Peristiwa ini diawali tersebarnya Gerakan 30 September ke seluruh penjuru negeri dan ada upaya-upaya dari pemerintah dan masyarakat, terutama organisasi kemasyarakatan untuk segera melakukan pembersihan dan penumpasan terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam mendukung gerakan tersebut.

Baca Juga: Gaji Istri Lebih Besar Jadi Pemicu Perceraian di Jepara, Benarkah?

Upaya pembersihan ini dilakukan terutama dengan bantuan dan seijin pihak apparat bersentaja. Di Jawa Tengah, penumpasan ini dilakukan atas seijin penguasa militer setempat dan dalam hal ini adalah Kodam Diponegoro dan Dandim 0717/Purwodadi serta bantuan data intelijen yang bersumber dari pihak CIA dan Amerika Serikat.

50 Orang Diemput Paksa Setiap Minggunya

Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, salah satu seorang saksi mata bernama Kandar Sumarmo, warga Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan yang juga penyintas korban kekerasan pasca Oktober 1965 menceritakan bahwa setiap pekan, ada pengambilan 50 orang yang dicap sebagai anggota atau simpatisan PKI untuk dibunuh. Mereka dibawa ke Hutan Monggot, yang dipercaya sebagai salah satu dari 16 lokasi kuburan masal korban pembantaian di wilayah Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Ketika peristiwa itu, para tahanan dijemput dengan menggunakan truk dan Kandar yang juga ikut dijemput saat itu dibawa ke dalam bangunan Kantor Kecamatan Toroh. Dia ditahan karena menjadi pengurus anak cabang Barisan Tani Indonesia (BTI) yang dianggap organisasi buatan PKI.

Baca Juga: Misteri Goa Terawang, Tempat Raja-Raja Jawa Cari Wangsit

Saat ditanya bagaimana pembunuhan itu terjadi, Kandar hanya mengatakan mereka yang dijemput paksa saat itu tidak pernah kembali lagi. Pada 2017 lalu, YPKP ‘65 memberikan bukti temuan kuburan masal ini kepada KOMNAS HAM di Jakarta untuk ditindaklanjuti,  namun meskipun keberadaan kuburan massal ini sudah diakui oleh KOMNAS HAM dengan mengacu penemuan yang dilakukan YPKP ’65 melalui hasil penelitian aktivis HAM, temuan ini tidak pernah ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah sehingga penyelesaian dugaan pelanggaran HAM dalam peristiwa pasca-1965 itu belum menemukan titik terang.

Apalagi, ada penolakan keras dari TNI dan sebagian kelompok Islam serta orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai kelompok antikomunis, menganggap peristiwa tersebut ‘sudah selesai’ dan ‘tidak perlu diungkit lagi’.

Selain di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dari total 346 lokasi kuburan massal di seluruh Indonesia yang ditemukan YPKP ‘65, sebanyak 22 lokasi ditemukan di Sumatra Barat, 17 lokasi di Sumatra utara, sembilan lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tuju lokasi di Jawa Barat, tujuh lokasi di Riau dan enam lokasi di Kepulauan Riau (Kepri).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya