SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Polisi mengamankan sebuah senjata tajam dan sebuah stik besi dari keduanya.

Harianjogja.com, BANTUL-Belum genap sebulan setelah 19 pelajar SMK Muhammadiyah 1 Bantul diamankan pertengahan Februari lalu, Polsek Banguntapan kini kembali mengamankan seorang pelajar lainnya dengan dugaan yang sama, yakni hendak melakukan aksi klithih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jk, 15, warga Pleret, seorang pelajar salah satu SMP swasta di Bantul tertangkap bersama rekannya, Hn, 15, warga Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Rabu (8/3/2017) malam. Polisi mengamankan sebuah senjata tajam dan sebuah stik besi dari keduanya.

Keduanya dibawa ke Polsek Banguntapan setelah sebelumnya mereka diamankan oleh petugas keamanan salah satu perumahan yang berada kawasan Jl.Pleret, tepatnya beberapa ratus meter di sisi utara RS Rajawali Citra. Kedua remaja itu nyaris dihajar massa lantaran bersikap arogan terhadap salah satu pengendara sepeda motor.

Dari penelusuran Harian Jogja di lokasi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.00. Keduanya mendadak menghentikan seorang pengendara sepeda motor di yang kebetulan melintas.

Entah ada persoalan apa, keduanya lantas menantang si pengendara sepeda motor itu berkelahi. Meski bertubuh lebih kecil, keduanya justru lebih berani memberikan perlawanan. Alhasil, mereka pun nyaris dihajar oleh massa. “Lalu mereka diamankan di pos Satpam perumahan. Ternyata saat digeledah, mereka bawa senjata tajam,” kata Hadi Sugito, salah satu saksi mata saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (9/3).

Sebaliknya, Hn yang ditemui di Polsek Banguntapan, justru membantah keterangan saksi itu. Ia menjelaskan, sebelum diamankan petugas keamanan, ia bersama Jk bermaksud menemui teman perempuan mereka berinisial Ma yang berlokasi di daerah Banguntapan, Bantul. Lantaran yang ditunggu tak kunjung datang, Jk lantas meninggalkan lokasi sambil memboncengkan Hn.

Keduanya bermaksud pulang ke daerah Wonokromo Pleret Bantul. Namun di tengah perjalanan Jk yang didepan bingung jalan yang akan dilalui. Sehingga Jk harus menoleh kiri dan kanan untuk mencari jalan meninggalkan lokasi itu. Sementara Hn mengatakan, karena bingung kemudian asal jalan. Tetapi di tengah jalan berpapasan dengan sejumlah orang, termasuk polisi yang sedang patroli wilayah. “Saya dihentikan oleh mas-mas yang ternyata Pak Polisi,” ujarnya.

Meski sudah terbukti membawa pedang dan stik, namun Hn berkukuh senjata tajam itu sebatas untuk jaga-jaga. Hn berdalih untuk melindungi diri jika diserang kelompok klithih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya