SOLOPOS.COM - Operasi yustisi di Dusun Mancingan Parangtritis Bantul, Senin (21/11/2016). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Kriminal Bantul terjadi di kawasan Parangtritis sehingga warga kemudian menggerebek gubug gelap yang banyak berdiri

Harianjogja.com, BANTUL -Maraknya aksi pencurian di kawasan Dusun Mancingan, memaksa para warga dusun tersebut menggelar operasi yustisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Senin (21/11) siang, puluhan warga dibantu aparat Koramil dan Polsek Kretek melakukan razia identitas di beberapa titik lokasi yang disinyalir banyak dihuni oleh warga yang bukan penduduk asli Mancingan.

Margiyono Widodo, Koordinator Tim Pengamanan Dusun Mancingan menjelaskan, razia yang baru pertama kali digelarnya itu memang dilatarbelakangi oleh kian banyaknya warga pendatang di objek wisata Parangtritis, terutama yang berada di kawasan Dusun Mancingan.

Ia pun tak menampik maraknya aksi pencurian yang terjadi sebulan terakhir, juga menjadi alasan pihaknya melakukan operasi tersebut.

Adapun lokasi yang disisirnya, meliputi tiga kelompok. Pertama adalah sisi barat yang meliputi area Kalimati, Makam Syech Belabelu, dan Makam Syech Maulana, kedua adalah sisi tengah yang meliputi kawasan Sumur Kawak, Seloning, Relokasi Baru, dan Parangtritis Baru. Sedangkan area ketiga adalah sisi timur yang meliputi Bale Ketiga, Sendang Beji, dan Parangendog. “Tercatat setidaknya puluhan warga yang tidak beridentitas terjaring operasi,” katanya.

Sementara, Yuli, warga Dlingo yang terjaring razia mengaku kaget lantaran ketika dirinya tengah bersama pasangannya di salah satu kolam pemandian yang berada di kawasan Pantai Parangtritis. Ia tak menyangka jika siang itu ia dan pasangannya terkena razia petugas. “Saya cuma menghabiskan waktu saja di sini,” katanya.

Bahkan yang lebih mencengangkan, saat warga melakukan razia di kawasan Kalimati, mereka menemukan gubug tak berpenghuni. Di gubug itu, warga mengamankan dua buah tas ransel berisikan pakaian dan belasan ponsel serta senjata tajam. “Barang bukti ini lantas kami serahkan kepada Polsek Kretek. Gubugnya kami bakar,” ucapnya.

Memang, keberadaan gubug-gubug liar itu kerap meresahkan warga. Pasalnya, di tengah upaya warga menciptakan kawasan Parangtritis yang asri dan nyaman, keberadaan gubug-gubug dianggap sangat menganggu.

Terkait hal itu, petugas Babinkamtibmas Desa Parangtritis Aipda Sukarso menduga, belasan ponsel itu besar kemungkinan bukan merupakan barang pribadi.

Begitu pula dengan keberadaan gubug-gubug itu, ia khawatir gubug itu menjadi sarang dari para pelaku tindak kriminal yang marak terjadi di sekitar kawasan Parangtritis.

Seperti diketahui, Jumat (18/11/2016) dini hari lalu, di wilayah RT 07, terjadi pencurian di sejumlah rumah warga secara bersamaan. Setidaknya ada 5 lokasi yang menjadi korban pencurian. Tercatat, ada 7 ponsel dan uang tunai Rp300 ribu raib digondol pencuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya