SOLOPOS.COM - Seorang petani di Planggu, Trucuk, Klaten, menunjukkan pupuk phonska asli (kanan) dan pupuk phosnak palsu (kiri) di desa setempat, Rabu (26/2/2020). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Peredaran pupuk palsu yang merugikan ratusan petani Planggu, Trucuk, Klaten, membuat Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Klaten mengambil tindakan.

KP3 Klaten menggandeng Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk mengawasi peredaran pupuk bersubsidi di Kabupaten Bersinar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterlibatan prajurit TNI dan polisi ini diharapkan mampu mencegah beredarnya pupuk bersubsidi palsu seperti di Planggu, Trucuk, beberapa waktu lalu.

Koordinator KP3 Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, saat ditemui Solopos.com di kompleks Setda Klaten, Senin (2/3/2020), mengungkapkan peredaran pupuk bersubsidi palsu jenis phonska di Planggu, Trucuk, tak terjadi lagi di waktu mendatang.

WNI Terinfeksi Corona, Ini Klarifikasi Klub di Kemang Jakarta Soal Dansa 14 Februari

KP3 Klaten sudah bertemu dengan distributor yang memastikan tak ada kelangkaan pupuk di Planggu. Para petani di Planggu hanya tak sabar untuk memperoleh pupuk.

“Akhirnya mereka ditawari pupuk palsu itu. Ke depan, kami akan memasukkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas di desa, termasuk kepala desa ke dalam KP3. Dengan begitu, saat ada kasus pemalsuan bisa segera ditangani pihak berwajib,” kata Bambang.

Bambang mengatakan jumlah anggota KP3 sebelum masuknya Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kades berkisar 30 orang. Jumlah itu terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Klaten.

Satpol PP Wonogiri Merasa Bersalah Soal Pabrik Pupuk Palsu di Pracimantoro

“Di Klaten terdapat 401 desa/kelurahan. Nantinya, Babinsa, Bhabinkamtibas, dan kades di setiap desa itu akan dimasukkan ke KP3,” katanya.

Bambang mengatakan distribusi pupuk bersubsidi di Klaten telah sesuai perencanaan. Distribusi pupuk disesuaikan kebutuhan di masing-masing daerah.

“Pupuk bersubsidi ini jumlahnya memang terbatas. Jadi, harus diatur penggunaannya,” katanya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Klaten, Wahyu Prasetyo, mengatakan distribusi pupuk bersubsidi di Klaten beberapa tahun terakhir berjalan lancar.

Ke depan, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten mengagendakan mengumpulkan distributor dan kios pupuk lengkap (KPL) di Klaten.

Pakar: Orang Sehat Jangan Pakai, Masker Tingkatkan Risiko Infeksi Corona

Hal itu guna menyamakan persepsi terkait pencegahan distribusi pupuk bersubsidi palsu di Klaten.

“Pupuk bersubsidi palsu yang diungkap polisi itu pabrik/gudangnya ada di luar Klaten. Kalau di Klaten sebenarnya tak ada masalah,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, ratusan petani di Planggu, Klaten, membeli pupuk palsu dari seorang penjual asal Gunung Kidul, DIY, awal Januari 2020 lalu.

Dari temuan ini, Polda Jateng menggerebek tujuh pabrik pupuk palsu di Wonogiri dan Gunung Kidul. Polisi menangkap sejumlah orang termasuk penjual pupuk palsu yang menawarkan kepada petani Planggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya