SOLOPOS.COM - Damar Sri Prakoso (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Apa  jadinya Kota Solo tanpa Wali Kota Gibran Rakabuming Raka? Pertanyaan ini menjadi obrolan ringan yang mampir di telinga saya pada sejumlah kesempatan. Beberapa orang menyebut Kota Solo menjadi seperti kini karena kreativitas Mas Wali Kota Gibran.

Sebagian menyebut relasi kuasa Gibran dengan sang ayah, Presiden Joko Widodo, menjadi berkah tersendiri bagi Kota Solo. Gibran Rakabuming Raka bersama Teguh Prakosa menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo sejak 26 Februari 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasangan Gibran-Teguh menang di pemilihan wali Kota Solo pada 2020. Setelah resmi menjadi Wali Kota Solo, Gibran menerapkan kebijakan berbuah banyak perubahan di Kota Solo. Paling kentara adalah pembangunan infrastruktur di Kota Solo yang masif.

Selain merevitalisasi sejumlah pasar tradisional, setidaknya ada 10 prioritas proyek pembangunan fisik. Pembaangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan dan Islamic Center. Pembangunan rel layang di simpang Joglo yang akan menjadi jalan rel layang terpanjang di Indonesia.

Revitalisasi Solo Techno Park yang akan menjadi pusat pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan pelatihan cyber security. Revitalisasi Ngarsapura dan koridor Jl. Jenderal Gatot Subroto menjadi seperti Malioboro.

Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) menjadi Solo Safari. Pembangunan selter Manahan sebagai ruang publik yang lebih tertata dan modern. Revitalisasi Lokananta untuk creative hub khusus seniman dan pemusik.

Revitalisasi Taman Balekambang sebagai pusat kebudayaan Jawa serta revitalisasi sentra mebel Gilingan. Lobi-lobi tingkat tinggi seakan-akan lebih mudah dilakukan. Kota Solo menjadi magnet kuat yang menarik perhatian banyak orang.

Kota Solo menjadi tuan rumah berbagai penyelenggaraan event nasional dan  internasional. Sebut saja ASEAN Paragames 2022 dan peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional se-Indonesia, dan Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (NU) Tingkat Nasional 2023.

Publik tentu masih ingat jurus marketing tingkat tinggi dipraktikkan Gibran saat “menjual Kota Solo” pada acara pernikahan adiknya, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran. Kota Solo menjadi sorotan dunia dan dibicarakan banyak orang.

Belum lagi deretan konser yang digelar di Kota Solo. Dewa 19, Dream Theater, Noah, Tulus, JKT48, Weird Genius, God Bless. Pada 2023 dijadwalkan konser band legendaris Deep Purple. Kota Solo juga dipersiapkan menjadi lokasi konser K-Pop dengan fanbase anak-anak muda.

Kota Solo menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20. Semua kegiatan berskala nasional dan internasional itu berdampak positif bagi perekonomian Kota Solo. Multiplier effect sangat terasa. Agenda-agenda besar itu mendatangkan massa dalam jumlah besar.

Rumangsa Handarbeni

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo mencatat pada Juli 2022 okupansi hotel naik hingga 75%-80%. Kenaikan drastis terjadi pada periode awal Agustus 2022, hingga 95%.

Tingkat keterisian kamar hotel di Kota Solo dan sekitarnya menjelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono mencapai 90%. Apa jadinya Kota Solo tanpa Mas Wali Kota Gibran?

Banyak kalkulasi politik 2024 yang menginterpretasikan Gibran akan meninggalkan Kota Solo: maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah atau DKI Jakarta. Ihwal ini kita tunggu saja.

Apabila Gibran benar-benar hanya menakhodai Pemerintah Kota Solo satu periode, jelas ini menjadi tantangan berat bagi penggantinya. Siapa pun itu. Sebagus apa pun wali Kota Solo nanti, sepopuler apa pun, dia tidak punya privilese seperti Gibran, sebagai anak presiden.

Setelah Pemilihan Umum 2024, presiden Indonesia bukan Joko Widodo. Kota Solo mungkin akan menjadi kota biasa seperti pada umumnya kalau wali kota berikutnya kurang cakap dan tidak selincah Gibran menangkap peluang.

Tidak ada yang bisa menjamin pula langgam kepemimpinan wali Kota Solo berikutnya bakal mirip Gibran. Tanpa Gibran, cerita-cerita Kota Solo bisa jadi tidak lagi sama seperti saat Kota Solo punya magnet kuat: Gibran dan Jokowi.

Masih ada waktu setahun hingga 1,5 tahun untuk melakukan “aji mumpung” membesarkan diri dan melompat lebih tinggi. Mumpung presidennya masih Jokowi, mumpung wali kotanya masih Gibran. Semua keistimewaan itu harus bisa dioptimalkan untuk melakukan banyak investasi jangka panjang yang bisa membesarkan Kota Solo.

Kota Solo punya Solo Safari, Taman Balekambang, Masjid Raya Sheikh Zayed, dan beberapa ikon anyar. Tinggal mengelola semua itu agar menjadi daya tarik yang lebih kuat. Saat Gibran sudah tidak menjadi Mas Wali Kota Solo, mau tidak mau pemangku kepentingan di Kota Solo harus bersatu padu membesarkan kota ini.

Bagaimana caranya agar Kota Solo tetap menjadi kota konser yang menyedot animo massa dalam jumlah besar? Bagaimana caranya agar Kota Solo tetap menjadi kota event agar orang-orang dari mana pun berbondong-bondong ke Kota Solo?

Bagaimana caranya agar Kota Solo punya “sesuatu” yang terus-menerus menarik untuk dikunjungi orang luar? Aneka event internasional harus digelar dengan sistem keberlanjutan yang mampu menghadirkan mobilitas dan pergerakan massa. Semakin besar massa semakin besar dampaknya.

Jelas, ini bukan pekerjaan mudah. Butuh kerja kreatif tiada henti dan lincah menciptakan dan menangkap peluang serta lobi-lobi tingkat tinggi. Mudah-mudahan semua itu bisa dilakukan juga oleh orang Kota Solo selain Gibran. Entah dia sebagai wali kota berikutnya atau orang-orang yang memang rumangsa handarbeni Kota Solo.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 20 Januari 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya