Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Kota Solo Pernah Jadi Pesemaian Sastra Patriotik dan Revolusioner

Kota Solo Pernah Jadi Pesemaian Sastra Patriotik dan Revolusioner
user
Senin, 16 Mei 2022 - 19:00 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi sastra dan perlawanan. (Antaranews.com)

Solopos.com, SOLO – Kota Solo pernah menjadi pesemaian sastra patriotik dan revolusioner. Yang dimaksud revolusioner adalah mendobrak penjajahan dari segala segi yang mungkin. Sastra patriotik mengacu pada karya sastra yang menggelorkan semangat cinta tanah air, rela berkorban, berjiwa pembaru, dan pantang menyerah.

Kajian sastra dalam konteks ini bermula dari Abdullah bin Abdulkadir Munsyi (Malaka 1796-Mekkah 1854). Buku Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, terbitan Merakesumba, 2008, menjelaskan Abdullah menanam tradisi revolusioner itu dalam karya sastra yang berusaha memutus hubungan dengan dunia lama: korupsi, feodalisme, apatisme, dan kezaliman golongan feodal yang berkuasa.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN