SOLOPOS.COM - TPA Putri Cempo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo bakal mengimpor sampah! Ini akan dilakukan Kota Bengawan pada 2025 mendatang.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menargetkan dumping atau tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo bersih 10 tahun ke depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Teknologi insinerator atau pengubah sampah menjadi daya listrik yang bakal diterapkan di Putri Cempo diklaimnya dapat mewujudkan target tersebut.

“Kalau sampah di Putri Cempo sudah habis, Solo akan menjadi importir sampah untuk menggerakkan insinerator,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai Upacara HUT Korpri di Stadion Sriwedari, Jumat (29/11/2013).

Sebagai informasi, lahan Putri Cempo seluas 17 hektare saat ini menampung sekitar 1,8 juta ton tumpukan sampah. Dumping tersebut bertambah 260 ton hasil sampah rumah tangga dan industri tiap harinya. Sementara untuk menggerakkan insinerator secara maksimal, teknologi itu butuh pasokan sampah 500 ton per hari.

Dengan hitungan tersebut, diperkirakan tahun 2023 TPA Putri Cempo harus menampung sampah dari daerah lain. “Pasokan sampah 500 ton sehari bisa menghasilkan energi ideal insinerator yakni 7,5 megawatt (Mw). Sedangkan kemampuan saat ini baru 260 ton per hari,” terangnya.

Pihaknya mulai menjajaki sejumlah investor untuk pengelolaan baru Putri Cempo. Jika investasi disepakati, tahun depan Rudy membidik insinerator mampu menghasilkan energi listrik 1,2 Mw dari 70 ton sampah per hari. Angka itu akan bertambah seiring kemampuan pasokan sampah di Kota Bengawan. “Yang jelas 2014 harus mulai terlaksana. Hasilkan energi 1,2 Mw dulu tidak masalah.”

Lebih lanjut, pihaknya memberi batasan bagi investor dalam mengelola Putri Cempo. Rudy menegaskan hanya menerima investor yang tidak membebankan typing fee atau biaya pengelolaan sampah pada Pemkot. Hal itu telah disampaikannya pada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selaku pendamping pengembangan Putri Cempo. “Solo menghindari typing fee. Kalau mau ikut lelang, syarat itu harus dipenuhi,” ujarnya.

Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Pemkot, Eny Tyasni Suzana, mengatakan market sounding atau penjajakan investasi Putri Cempo bakal digelar pertengahan Desember mendatang. Sejauh ini, terdapat 30 investor yang berminat mengelola TPA tersebut. “Kemarin dari Singapura pun ada yang tertarik,” ucapnya.

Eny menargetkan market sounding cukup sehari untuk menentukan investor yang potensial mengikuti lelang. Pihaknya mengklaim ada beberapa investor yang tertarik meski Pemkot menerapkan kebijakan no typing fee.

“Dengan kompensasi lahan cukup luas ditambah pasokan sampah 260-350 ton per hari, kami optimistis banyak investor yang tertarik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya