SOLOPOS.COM - Jalur Pantura Kendal-Semarang di kawasan Mangkang, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang sempat lumpuh diterjang banjir pada Sabtu (31/12/2022). (Solopos.com/Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah terendam banjir karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (31/12/2022) pukul 00.00 WIB.

Pantauan Solopos.com di kawasan barat Kota Semarang, tercatat sejumlah kelurahan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Tugu dan Ngaliyan terendam banjir. Wilayah yang dimaksud Kelurahan Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, Mangunharjo di Kecamatan Tugu dan Kelurahan Wonosari di Kecamatan Ngaliyan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut warga setempat banjir mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 07.30 WIB. Hingga berita ini ditulis, hujan belum reda. Banjir semakin meluas bahkan sempat membuat Jalan Pantura Kendal-Semarang lumpuh.

Dari data yang dihimpun di lapangan, banjir di Kelurahan Mangkang Wetan melanda wilayah RW 001, 002, 003, 005, 006, dan 007. Banjir hampir merata juga terjadi di Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo.

Banjir di sejumlah kelurahan itu karena limpasan air dari Sungai Plumbon. Air dari sungai meluap diduga karena pemerintah pusat urung melakukan normalisasi.

Sementara itu di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, banjir terjadi di Perumahan Mangkang Indah, yakni RW 001 dan 002. Lalu di RW 004 Pasar Mangkang dan terparah adalah di RW 007 atau Jalan Kuda karena merupakan wilayah cekungan. Bahkan, ketinggian air di kawasan itu mencapai dada orang dewasa.

Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa

“Banjir di RW 001 mulai sekitar pukul 07.30 WIB. Ada beberapa rumah yang tergenang dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter,” kata ketua RT 002/RW 001, Kelurahan Mangkang Wetan, Nomo Prasetyo.

Di sisi lain, di Jalan Pantura Semarang-Kendal, puluhan kendaraan mogok karena nekat melintasi ganjir. Ketinggian air di Jalan Pantura sempat mencapai paha orang dewasa.

Beberapa titik di Jalan Pantura yang terendam air itu berada di wilayah Mangkang Wetan, Randugarut, dan Tambak Aji. Sejumlah kendaraan yang tidak berani melintas itu memilih menunggu air surut ataupun putar balik.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua RW 007 Kelurahan Wonosari, Mashudi, menjelaskan banjir yang melanda wilayahnya mencapai ketinggian dada orang dewasa atau sekitar 1 meter.

Menurut Mashudi, curah hujan tinggi dan drainase di perkampungan ke Sungai Beringin belum maksimal sehingga membuat air hujan mudah menggenang di kawasan itu. “Masih perlu normalisasi agar drainase berfungsi maksimal. Selain itu pipa sedot dan pompa air belum bisa difungsikan,” jelasnya.

Sejauh ini Mashudi mendata 60 sampai 80 keluarga terdampak banjir. Namun, pihaknya masih belum bisa mendata secara pasti lantaran belum mengecek ke semua wilayah. “Harapannya tidak akan ada yang masuk daftar lagi. Semoga saja hujannya cepat mereda.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya