SOLOPOS.COM - Kawasan Kota Lama Semarang pada malam hari. (Instagram—exploresemarang)

Solopos.com, SEMARANG — Bagi pengamat arsitektur dan penikmat suasana masa kolonial, mesti mencoba berwisata ke Kota Lama di Kota Semarang, ibu kota Jawa Tengah. Kawasan itu begitu memesona dengan julukan “Little Netherland” karena menjadi saksi bisu zaman kolonial Belanda.

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com, Selasa (2/6/2020), Kota Lama menjadi pusat perdagangan VOC atau Perusahaan Hindia Timur Belanda pada abad ke 19 sampai 20. Hal itu bermula saat Kerajaan Mataram menandatangani sebuah perjanjian dengan VOC.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perjanjian tersebut berisi penyerahan Semarang kepada pihak VOC karena telah berhasil membantu Mataram saat pemberontakan Trunojoyo. Setelah kota tersebut di bawah kekuasaan VOC, dibangunlah kawasan tersebut.

Di Solo, Kru Sara Wijayanto Diganggu Makhluk Halus saat Penelusuran

Seiring berjalannya waktu, pihak VOC membangun sebuah benteng bernama Vijhoek. Benteng tersebut digunakan VOC sebagai pusat militer. Bangunan berbentuk segi lima itu pertama kali dibangun di sisi barat Kota Lama.

Untuk memudahkan masyarakatnya berdagang, dibuat juga sebuah jalan utama dengan sebutan Heeren Straat. Sekarang kawasan tersebut bernama Jl. Letjend Soeprapto.

Tidak hanya itu, VOC juga membangun jalan-jalan penghubung yang lain. Seperti Jembatan Mberok yang masih ada hingga saat ini. Dulu terdapat akses ke dalam benteng di jembatan tersebut.

Di Mataram, Anak Tiri Jaka Tingkir Lakukan Pemberontakan

Hal itulah yang menyebabkan kawasan milik VOC itu seperti terpisah dengan daerah di sekitarnya. Coba bayangkan, hanya area Kota Lama yang memiliki bangunan yang khas Belanda dan benteng pertahanan.

Bangunan Gaya Eropa

Itulah mengapa kawasan itu disebut Little Netherland. Saat ini, kira-kira 50 bangunan yang masih berdiri dengan megahnya di sana. Jika dilihat sekilas, terlihat karakter gedung yang mengadopsi gaya Eropa pada tahun 1700-an.

Seperti bangunan dengan pintu dan jendela yang besar. Gedung yang luas dan memiliki arsitektur yang unik. Apalagi dengan kaca-kaca berwarna dan terkadang ada ruang bawah tanah di gedung tersebut.

Status Cagar Budaya Omah Kapal Kudus Tanpa Manfaat

Seperti contoh Gereja Blenduk yang konon menjadi bangunan tertua di Kota Lama. Tepatnya dibangun di era pendeta Johanennes Wihelmus Swemmelaar pada tahun 1753. Gereja itu disebut-sebut menjadi pusat dari Kota Lama bersama dengan kantor pemerintahan.

Kenapa gereja? Karena pemerintahan Eropa selalu memiliki hubungan dengan gereja dan gubernur. Keduanya saling berhubungan seperti gereja selalu terlibat dengan masalah pemerintahan dan begitu sebaliknya.

Tidak jauh dari sana, Belanda membangun sebuah pelabuhan. Hal itu dilakukan dengan alasan agar perdagangan di kawasan tersebut semakin mudah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya