SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus Nth Room. (Istimewa)

Solopos.com, SEOUL – Kasus Nth Room kembali menjadi perbincangan hangat di Korea Selatan. Skandal yang telah menghebohkan pada Maret 2020 lalu itu kini telah memasuki tahap investigasi spesifik.

Seperti diketahui, dikutip Solopos.com dari Koreaboo, Kamis (26/3/2020), Nth Room merupakan grup yang menyebarluaskan video pelecehan seksual anak di bawah umur. Para anggota grup menggunakan mata uang kripto seperti bitcoin untuk membayar video tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pencegahan Corona Klaten: Sadranan Dilarang, Hajatan Ditunda!

Penggunaan mata uang kripto selama ini dikenal sulit untuk ditelusuri. Namun, sistem pertukaran di Korea Selatan menggunakan seluruh informasi pribadi pengguna.

Hal tersebut pertama kali diberitakan Insight via Pitch One yang menyatakan grup Nth Room memiliki anggota dari kelas terpandang.

Kasus Nth Room berawal dari terkuaknya praktik ilegal jual-beli video asusila melalui aplikasi pesan Telegram. Pada 19 Maret, polisi Seoul menangkap seorang pria yang diduga mengoperasikan sebuah ruang chat di sosial media Telegram untuk melakukan praktik jual-beli video asusila.

Perantau Mudik Saat Darurat Corona, Wali Kota Solo: Harus Karantina Mandiri!

Dilansir dari situs Nate, kepolisian Seoul melaporkan bahwa pria tersebut bersama belasan dalang lainnya telah menipu hingga lebih dari 70 wanita.

Kasus Nth Room

Praktik tersebut dijalankan dengan iming-iming pekerjaan paruh waktu bergaji tinggi. Namun para wanita yang menjadi korban justru dijebak dan dipaksa untuk mengirimkan video asusila dirinya sendiri.

Polisi juga melaporkan bahwa beberapa korban yang menjadi sasaran pelaku masih berusia di bawah umur. Dugaan sementara polisi menyatakan lebih dari 260.000 pria di seluruh penjuru negeri telah menjadi pelanggan yang membeli video-video tersebut.

Ribuan Orang Telanjur Mudik Saat Wabah Corona, DPR: Lockdown Jakarta!

Sejumlah artis laki-laki serta atlet Korea Selatan dilaporkan menjadi bagian pelanggan berbayar forum Nth Room itu.

"Banyak profesor, artis terkenal, atlet terkenal, serta orang-orang yang sangat terkenal masuk daftar anggota Nth Room," tulis Pitch One.

Nth Room diperkirakan memiliki 10.000 pelanggan berbayar. Polisi saat ini telah menangkap 128 tersangka terkait Nth Room dan 18 di antaranya telah dijebloskan ke penjara.

1 Terduga Teroris di Batang Ditembak Mati

Polisi telah merilis informasi lebih lanjut mengenai pelaku yang ditangkap. Pelaku disebut dengan nama keluarga “Cho” dan menggunakan username “Doctor” selama melakukan praktik tak terpujinya.

Selain Cho, polisi menduga masih ada 13 pria yang diduga terlibat. Empat di antaranya telah berhasil ditangkap namun polisi masih berupaya keras untuk memburu satu terduga pelaku dengan username “God God” yang diduga kuat menjadi pencipta asli dari praktik ilegal ini, seperti yang dilansir dari situs Naver.

Cho bersama tersangka lainnya diduga memikat perempuan, kebanyakan anak di bawah umur, dengan tawaran kerja paruh waktu dan hadiah sertifikat. Setelah terpikat, para perempuan akan dipaksa untuk menjadi pemain video porno. Pelaku juga mengirimkan video porno kepada perempuan itu.

Tak Boleh Asal Bangun, Begini Cara Mengurus Izin Mendirikan Bangunan

Para tersangka juga saling membagikan bahkan menjual video tersebut dalam ruang obrolan di layanan pesan Telegram dengan imbalan bayaran mata uang kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya