SOLOPOS.COM - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada upacara penyambutan di KTT antar-Korea di desa gencatan senjata Panmunjom, dalam bingkai ini masih diambil dari video, Korea Selatan pada tanggal 27 April 2018. (Bisnis-Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebagaimana tercantum dalam suatu surat kesepakatan memutuskan pemulihan hubungan kedua negara. Korut dan Korsel bersepakat meningkatkan prospek hubungan untuk terobosan dalam kebuntuan dalam pembicaraan nuklir.

Dua negara Korea itu merilis pernyataan terkoordinasi yang menyerukan rekonsiliasi di semenanjung itu, dengan media pemerintah di Pyongyang mengatakan bahwa mereka setuju untuk membuat langkah besar dalam memulihkan rasa saling percaya. Kedua belah pihak membuka kembali pembicaraan yang telah macet sejak gejolak tahun lalu, ketika rezim Kim secara simbolis meledakkan kantor penghubung yang didanai oleh pemerintah Moon.

Promosi Targetkan Pertumbuhan Kredit Double Digit, Prospek Saham BBRI Diramal Cerah

Upaya untuk mencairkan hubungan terjadi pada peringatan ke-68 gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea 1950-195353, konflik yang tidak pernah berhenti secara resmi.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Korsel Melonjak, Kambing Hitamnya Indonesia

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman menegaskan kembali keterbukaan Presiden Joe Biden untuk pembicaraan selama kunjungan ke Seoul di mana dia bertemu dengan pejabat Korea Selatan, termasuk Moon.

“Fakta bahwa Korea Utara juga secara resmi mengakui pemulihan jalur komunikasi adalah positif,” kata Rachel Minyoung Lee, seorang rekan nonresiden di Program 38 Utara di Stimson Center, dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari Bloomberg, Selasa (27/7/2021).

Hasil Nyata Dinanti

Dia melanjutkan Pyongyang tampak bersiap untuk melanjutkan beberapa tingkat diplomasi dengan Korea Selatan. Namun diakui terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang apakah pemulihan jalur komunikasi akan membuahkan hasil yang nyata.

Moon, pendukung lama rekonsiliasi yang membantu menengahi KTT yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan AS saat itu. Presiden Donald Trump pada Juni 2018, telah bertukar surat dengan Kim sejak April.

Baca Juga: NASA Prakirakan Banjir Besar Akibat Gravitasi Bulan Tahun 2030-An

Militer Korea Selatan juga mengatakan pihaknya berencana untuk memulihkan komunikasi regulernya dengan pasukan utara. Mereka akan bertukar informasi dua kali sehari, pada pukul 09.00 dan 16.00, termasuk perincian tentang penangkapan ikan ilegal di Laut Kuning, kata militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Hotline yang kembali beroperasi pada hari Selasa dibentuk pada 2018 setelah Kim dan Moon mengadakan serangkaian pertemuan puncak. Namun, Korut tahun lalu menuduh Korsel melanggar perjanjian hubungan dengan mengizinkan peluncuran balon yang membawa pesan anti-Pyongyang sebagai pembenaran untuk memutuskan komunikasi.

Penutupan perbatasan Korea Utara yang ketat karena pandemi telah merusak ekonomi yang sudah terpukul oleh sanksi yang dipimpin AS. Ekonomi Korea Utara hampir tidak akan tumbuh pada 2021 setelah kontraksi terburuk dalam beberapa dekade karena terus berjuang dengan pandemi, sanksi internasional terkait pengujian nuklir dan misilnya, dan kurangnya perdagangan dengan China, kata Fitch Solutions pada April.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya