Solopos.com, SOLO — Kasus campak mulai menjadi kekhawatiran baru pascapandemi Covid-19. Naiknya jumlah temuan kasus campak diduga disebabkan turunnya cakupan imunisasi selama 2021 lalu. Ada korelasi antara pilihan politik, bertebarannya hoaks, dan turunnya imunisasi, selain hambatan selama pandemi Covid-19.
Belum lama ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menemukan 1.735 orang bergejala klinis campak atau suspect sepanjang 2022. Meski tak semuanya positif campak, jumlah kasus suspect tersebut melonjak lebih dari tiga kali lipat daripada temuan suspect pada tahun sebelumnya.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.