SOLOPOS.COM - ilustrasi (AFP)

ilustrasi (AFP)

Hamburg (Solopos.com)–Korban serangan E. coli yang menyerang belasan negara di Eropa dan Asia bertambah. Hingga kini, sudah 19 orang meninggal karena bakteri yang menyerang pencernaan manusia ini.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Seperti yang diberitakan AFP, Sabtu (4/6/2011), korban ke-19 adalah perempuan berusia 80 tahun yang tinggal di Mecklenburg-Western Pomerania, Jerman. Ia meninggal pad Jumat (3/6/2011).

Pemerintah Jerman terus memperingatkan warganya agar jangan mengkonsumsi sayuran mentah. Tetapi serangkaian tes yang dilakukan di laboratorium Uni Eropa di Roma tidak menemukan keterkaitan antara sayuran dengan wabah E. coli.

“Kita sedang menghadapi epidemi terbesar yang disebabkan oleh bakteri dalam dekade terakhir,” kata Presiden German Nephrology Society.

Salah satu serangan wabah enterohamorrhagic E. coli (EHEC) ini terjadi di Jerman. Seorang pasien meninggal di Swedia sehabis melakukan perjalanan dari Jerman.

Pemerintah daerah Jerman telah menerima laporan 2.000 kasus EHEC. Gejala-gejala yang mereka alami adalah kram perut, diare, demam, dan muntah-muntah.

Kebanyakan kasus EHEC tersebut diderita oleh perempuan. Sehingga ada dugaan wabah ini disebabkan oleh suatu hal yang disukai perempuan. “Kemungkinan terkait sesuatu yang perempuan gemari dibanding pria,” jelas ahli epidemi WHO Andrea Ellis.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya