SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)

Korban pembacokan di Teras, Boyolali, mengancam membalas serangan kelompok yang diduga pelaku.

Solopos.com, BOYOLALI — Korban pengeroyokan sekolompok orang di Dusun Tegalan, Desa Teras, Kecamatan Teras, Dalimin, mengancam akan melakukan aksi serangan balik jika pelaku tak segera ditangkap polisi. Korban mengaku telah mendapatkan dukungan dari sebuah organisasi massa yang siap menyerang balik kelompok pelaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini, kami selalu menahan mereka [ormas rekan korban] agar sabar menanti proses hukum yang sedang berjalan. Namun, jika polisi tak segera menangkap pelaku, kami tak segan akan melakukan serangan balik kepada massa pelaku,” ancam pelapor kasus tersebut, Paryanto, kepada Solopos.com, Sabtu (4/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, Paryanto mengaku percaya kepada kepolisian untuk menegakkan aturan tanpa tebang pilih. Menurutnya, tuntutan pihak korban sederhana, yakni pelaku segera ditangkap dan diadili. Setelah itu, jika pelaku menyatakan damai, maka pihaknya siap berdamai. “Kami siap berdamai dengan kelompok penyerang kami. Namun, hukum harus tetap jalan demi tegaknya keadilan,” tegasnya.

Paryanto mengatakan korban dan teman-temannya selama ini aktif di organisasi sosial dan kepemudaan Lanange Jagad. Organisasi ini berdiri setahun lalu dan mulai aktif dalam sejumlah kegiatan sosial. Pihaknya sama sekali tak tahu kenapa anggota Lanange Jagad, Dalimin, tiba-tiba menjadi sasaran kekerasan oleh sekelompok massa.

Dalimin dianiaya seusai bertugas jaga parkir dalam acara konser dangdut di Kecamatan Teras pekan lalu. “Kami merasa tak pernah bermasalah dengan mereka, tetapi kenapa kami dianiaya. Kami sengaja mengalah dan memercayakan masalah ini kepada polisi dengan harapan pelaku diproses hukum,” paparnya.

Sementara itu, Dalimin merasa tak pernah memiliki musuh di Desa Teras. Ia menduga dirinya adalah korban salah sasaran oleh sekelompok massa di malam Imlek sepekan lalu. “Sebab, setelah helm saya buka dan saya tunjukkan siapa diri saya, sekelompok massa langsung kabur,” akunya.

Akibat penganiayaan itu, Dalimin terpaksa mendapatkan belasan jahitan di sejumlah anggota tubuhnya. Luka Dalimin rata-rata bekas sabetan parang di tangan, punggung, dan kaki. Selain itu, sepeda motornya juga dirusak massa.

Kapolres Boyolali, AKBP M. Agung Suyono, dalam kesempatan sebelumnya memastikan bahwa proses hukum atas kasus itu akan tetap berjalan. Namun, pihaknya meminta masyarakat tetap bersabar dan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya