SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Kampung Renteng, Desa Sumber Wulu, Kecamatan Candipuro, Lumajang, yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021). (IG @khofifah.ip)

Solopos.com, LUMAJANG — Sebanyak 14 orang meninggal dunia dalam bencana letusan Gunung Semeru. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus melakukan pemutakhiran data terkait dampak erupsi ini.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data pada Minggu (5/12/2021) pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dalam bencana letusan Gunung Semeru ada 14 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Dulu Evakuasi Mbah Maridjan, Kendaraan Ini Kini Diterjunkan ke Semeru

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak sebelas orang meninggal di Kecamatan Pronojiwo dan tiga orang meninggal di Kecamatan Candipuro. “Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo sedangkan tiga orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro,” kata dia dikutip dari siaran pers, Senin (6/12/2021).

Selain korban meninggal, BNPB juga menyampaikan data korban yang mengalami luka berat sebanyak 35 orang. Saat ini mereka dirawat di berbagai rumah sakit.

Delapan orang di Rumah Sakit dr. Haryoto, 16 orang di RSUD Pasirian, tiga orang di Rumah Sakit Bhayangkara, dan delapan orang di Puskesmas Penanggal. Data sementara, korban luka lainnya ada 21 orang. Total korban luka sebanyak 56 orang.

Baca Juga : Lokasi WNA Ukraina Tersesat di Merbabu Ternyata Jadi Habitat Elang Jawa

BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak guguran awan panas Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Sebanyak 1.300 jiwa mengungsi hingga saat ini. Namun, BPBD masih mendata jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi hingga saat ini.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menetapkan status tanggap darurat dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung 4 Desember 2021 sampai 3 Januari 2022. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.

Berikut ini data korban jiwa yang berhasil diidentifikasi BNPB. Di Kecamatan Pronojiwo terdapat 6 korban meninggal atas nama Poniyem, 50, Bawon Triono, 33, Yatifa, Luluk, Edy, dan Edy Pramono.

Baca Juga : Solopos Hari Ini: Pekerjaan Besar Mitigasi Erupsi

Di Kecamatan Candipuro ada 2 korban meninggal yang telah terdeteksi, yaitu Dafa, 14, Siti, 40. Selain itu, satu korban meninggal dunia atas nama Besut, 50, di Desa Sumberwuluh. Korban lain masih dalam proses identifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya