SOLOPOS.COM - Kondisi kawasan terdampak gempa bumi Magnitudo 7,8 di Turki yang terjadi pada Senin (6/2/2023). (Istimewa/Twitter)

Solopos.com, JAKARTA–Korban meninggal dunia akibat dampak gempa bumi Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) terus bertambah.

Pemerintah setempat melaporkan hingga Selasa (7/2/2023) pagi, korban meninggal dunia telah mencapai 3.832 orang.

Promosi Layanan Keuangan Terbaik, BRI Raih 3 Penghargaan Pertamina Appreciation Night

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 2.379 korban ditemukan di Turki. Sementara, 1.444 kasus kematian lainnya di Suriah.

Peningkatan jumlah korban gempa bumi di Turki itu tidak hanya terjadi pada kasus meninggal dunia, tetapi juga pada kasus luka-luka. Berdasarkan laporan terakhir yang disampaikan, jumlah korban luka-luka naik menjadi 14.483 korban di Turki dan 3.532 lainnya di seluruh wilayah Suriah.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan masa berkabung selama tujuh hari setelah gempa bumi mengguncang Turki pada Senin.

Melalui akun Twitter-nya, Erdogan mengumumkan masa berkabung nasional yang dimulai pada 6 Februari hingga tujuh hari ke depan.

“Bendera kita akan dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada hari Minggu, 12 Februari 2023, di seluruh perwakilan negara kita dan asing,” tulis Erdogan.

Amerika Serikat (AS) siap memberi bantuan Turki dalam menangani korban gempa bumi. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berupaya menghubungi mitranya di Turki guna mengetahui jenis bantuan yang dapat diberikan.

“Blinken mengatakan kepada mitranya di Turki untuk mengangkat telepon dan memberi tahu kami apa yang dapat dilakukan AS setelah gempa besar melanda negara itu,” jelas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dikutip dari Bisnis.com yang melansir Reuters, Selasa (7/2/2023).

Dilansir Bisnis.com dari CNA, Selasa, dengan kekuatan nyaris 8 Magnitudo, gempa bumi di Turki tersebut menyebabkan kehancuran luar biasa dan mengakibatkan ribuan korban meninggal dunia dan luka-luka.

Apalagi, gempa terjadi di wilayah berpenduduk. Gempa ini pun menjadi yang terkuat yang pernah melanda Turki sejak 1939.

“Alasan lain adalah bahwa itu terjadi pada pukul 4.17 pagi yang berarti orang-orang yang sedang tidur terperangkap ketika rumah mereka runtuh,” kata Roger Musson, peneliti kehormatan di British Geological Survey kepada AFP.

Musson juga mengatakan konstruksi bangunan di sana juga tidak didesain tahan gempa besar sehingga rentan roboh saat terjadi gempa bumi di Turki dan menimbulkan korban. Padahal, Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.

Sebuah gempa di sepanjang garis patahan Anatolia Utara di wilayah Turki utara Duzce mengakibatkan lebih dari 17.000 orang meninggal dunia pada 1999.

Namun, gempa kemarin terjadi di sisi lain negara itu di sepanjang patahan Anatolia Timur. Sesar Anatolia Timur tidak memiliki gempa berkekuatan Magnitudo 7 selama lebih dari dua abad yang membuat orang-orang mengabaikan risiko bahayanya.

“Karena sudah begitu lama sejak gempa bumi besar terakhir, cukup banyak energi, mungkin telah terkumpul,” menurut teori Musson.

Selain itu, cuaca musim dingin yang membekukan menambah penderitaan ribuan korban gempa bumi di Turki yang terluka atau kehilangan tempat tinggal dan menghambat upaya untuk menemukan orang yang selamat.

 

Kronologi Gempa

Sebagai informasi, gempa bumi Magnitudo yang mengguncang bagian selatan Turki di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye pada pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB) terjadi empat kali.

Gempa pertama berkekuatan Magnitudo 7,8 yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras (lebih kurang 600 km sebelah tenggara Ankara).

Kemudian disusul dua gempa lanjutan berkekuatan Magnitudo 6,4 dan Magnitudo 6,5 di Provinsi Gaziantep (lebih kurang 700 km sebelah tenggara Ankara).

Selanjutnya terjadi gempa susulan lagi kekuatannya besar tercatat pada pukul 13.24 waktu setempat dengan kekuatan sekitar M7,5.

Profesor geofisika di Universitas King Abdullah, Martin Mai, mengatakan jumlah korban meninggal dunia akan dampak gempa bumi di Turki akan terus meningkat selama beberapa hari ke depan. Menurut dia, gempa bumi tersebut menjadi salah satu gempa terbesar yang pernah dialami selama ratusan tahun.



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Korban Meninggal Gempa Turki Bertambah Jadi 3.832 Orang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya