SOLOPOS.COM - Banjir bandang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur, NTT, Minggu (5/4/2021). (Antara)

Solopos.com, WAINGAPU -- Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini penduduk membutuhkan bantuan segera seperti tempat tinggal, pakaian, dan makanan.

"Harus segera menetapkan status Keadaan Luar Biasa (KLB) karena sudah darurat. Mereka butuh bantuan segera," kata Gobel di Waingapu, Sumba Timur, dalam keterangan persnya yang diterima , Senin (5/4/2021) .

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gobel dan pemprov NTT akan berkoordinasi untuk menyumbang bantuan seperti membuka dapur umum, selimut, dan sejumlah kebutuhan logistik lainnya.

Lebih dari sepekan ini sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur diguyur hujan terus menerus. Saat ini, Rachmat Gobel sedang mengadakan kunjungan kerja ke Sumba, sebuah pulau di sisi selatan NTT. Sebagian rombongan berangkat Sabtu (3/4/2021) melalui Bandara El Tari, Kupang. Namun tak bisa mendarat karena hujan lebat. Lalu pesawat kembali ke Makassar.

Baca Juga: Bagus Mana Vaksin Sinovac dan AstraZeneca? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Selanjutnya dicoba sekali lagi dan tetap tak bisa mendarat. Akhirnya mereka kembali ke Jakarta dan terbang via Bali dan langsung ke Sumba. Sehingga tak melalui Kupang.

Gobel sendiri berangkat dari Jakarta pada Minggu (4/4/2021) via Bali dan langsung ke Waingapu. Di Sumba juga terjadi hujan terus menerus. Sungai Kambaniru, sungai terbesar di Sumba Timur pun meluap. Bendungan jebol dan satu jembatan terputus.

Bandara Waingapu juga sempat terendam. Beruntung Minggu kemarin pesawat Wings Air yang ditumpanginya sudah mendarat lebih dulu. Jalan yang dilewatinya pun kemudian terputus.

Hampir seluruh NTT dilanda banjir. Namun yang paling parah adalah di Flores Timur dan Lembata. Di dua kabupaten ini terkena longsor dan banjir bandang akibat hujan terus menerus. Puluhan korban meninggal dunia.

Baca juga: Surat Wasiat Pelaku Bom Bunuh Diri dan Penyerang Mabes Polri Disebut Mirip, Ini Kata Pengamat

Dipicu Cuaca Ekstrem

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengungkapkan bencana di NTT dipicu cuaca ekstrem. Bencana pertama terjadi di Kabupaten Flores Timur.

Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Flores Timur. Banjir bandang ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada dini hari kemarin, Minggu (4/4/2021), pukul 01.00 WITA.

Per hari ini pukul 05.00, BNPB mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Sebanyak 24 warga dilaporkan hilang dan 44 meninggal dunia. Sedangkan warga luka-luka telah mendapatkan perawatan medis.

Sembilan desa dan kelurahan di empat kecamatan terdampak banjir bandang ini. Sebilan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng); Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur); Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado); dan Duwanur, Waiwadan, serta Daniboa (Adonara Barat).

Baca Juga: Longgarkan Pembatasan, Turki Catat 41.998 Kasus Baru Covid-19 Dalam Sehari

Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan jembatan putus 5 unit. BPBD setempat masih mendata dan memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya dalam keterangan tertulis, Senin.

Sumba Timur

Bencana kedua terjadi di Kabupaten Sumba Timur, NTT, pada Minggu (4/4), pukul 10.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai setempat.

Sebanyak 4 kecamatan terdampak banjir tersebut, yaitu Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu.

BPBD Kabupaten Sumba Timur menginformasikan sebanyak 54 keluarga atau 165 jiwa mengungsi. Sedangkan 109 keluarga atau 475 jiwa terdampak.

Baca Juga: Angin Kencang Terjang Sleman, Banyak Pohon Tumbang dan Baliho Rusak

Lembata

Bencana alam juga melanda Kabupaten Lembata. Banjir lahar dingin dari Gunung Ile Lewotolok menerjang sejumlah wilayah di Lembata kemarin malam pukul 19.00 WITA. Banjir lahar dingin ini menewaskan 11 warga dan 16 lainnya hilang.

Lokasi terdampak berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Desa-desa terpapar di dua kecamatan ini antara lain Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan.

BPBD setempat telah melakukan upaya kaji cepat dan penyelamatan warga terdampak. Pemerintah daerah juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan dan lokasi bencana untuk kelancaran proses pencarian dan evakuasi. Akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur terputus sehingga belum dapat diakses petugas.



Kupang dan Malaka

Bencana lainnya melanda Kota Kupang, NTT, berupa angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang. Perkembangan pada Minggu (4/4), pukul 19.00 WIB, beberapa kecamatan terdampak cuaca ekstrem tersebut.

Baa Juga: Sempat Di Bawah 10 Per Hari, Kasus Covid-19 Sragen Kembali Melonjak

Sebanyak 743 keluarga atau 2.190 warga terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 jalan tertutup pohon tumbang. "BPBD Kota Kupang bersama dinas terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana," ujarnya.

BNPB juga menerima laporan terjadinya bencana di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Raditya mengatakan, angin kencang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Ngada.

Desa terdampak yaitu di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu (Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan (Riung). Dampak dari insiden angin kencang terdiri 6 KK terdampak dan 1 luka berat. Sedangkan kerugian berupa rumah rusak sedang 2 unit dan rusak berat 4 unit, gedung pengadilan rusak sedang 1 unit, kapal tenggelam 1 unit dan 6 titik ruas jalan tertutup pohon tumbang.

Kepala BNPB Doni Monardo hari ini bertolak ke NTT. Dalam kunjungan kerja itu, Doni akan meninjau lokasi banjir bandang di beberapa wilayah NTT yang sejauh ini sudah menewaskan lebih dari 50 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya