SOLOPOS.COM - Sejumlah anak terlihat bermain air saat banjir yang menerjang di wilayah Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol pada Kamis (4/2/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sebanyak 1.310 warga di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, menjadi korban banjir yang menerjang pada Kamis (4/2/2021). Mereka mulai mengungsi di masjid, sekolah hingga tanggul. Sebagian lain masih ada yang memilih bertahan di rumah.

Warga RT 004 RW 005 Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Iwan Budianto, 45, mengatakan saat ini korban banjir membutuhkan bantuan makanan siap saji. Sebab warga masih kerepotan dengan kondisi rumah yang kebanjiran. "Kami butuh bantuan makanan untuk saat ini. Kalau untuk memasak kami masih kerepotan," katanya ketika berbincang dengan Solopos.com.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan air mulai masuk ke permukiman pada Rabu (3/2/2021) pukul 22.00 WIB. Warga kemudian mulai mengungsi ke lokasi pengungsian salah satunya di Masjid Al Hikmah, Grogol. "Warga yang mengungsi terutama ibu-ibu, anak dan lansia. Sedangkan bapak-bapak bertahan di rumah sama beres-beres," kata dia.

Baca juga: Bengawan Solo Meluap, Rumah Warga Jebres Solo Terendam Banjir

Dia mengatakan ada 75 keluarga yang terdampak banjir di wilayahnya. Sebagian besar warga sudah mengamankan barang dan surat berharga ke tempat yang lebih aman. Ia menyebut wilayahnya menjadi daerah langganan banjir setiap tahun. Saat ini warga siaga akan datangnya banjir susulan.

"Masih mendung cuacanya. Jadi kami siaga banjir susulan. Yang penting surat dan barang berharga sudah diamankan," katanya.

Tiga Dukuh Kebanjiran

Camat Grogol, Bagas Windaryanto, mengatakan ada tiga wilayah di Grogol yang dilanda banjir akibat luapan air Sungai Kali Wingko dan Bengawan Solo. Tiga wilayah ini adalah Dukuh Nusupan, Desa Kadokan; Dukuh Nampan, Desa Madegondo; dan Dukuh Tengklik, Desa Telukan.

Baca juga: Sebagian Warga Daleman Karanganyar Tak Mengungsi Meski Rumah Tergenang Banjir

"Kondisi air saat ini terpantau mulai surut. Tapi tetap waspada air meluap lagi karena diperkirakan masih akan turun hujan," katanya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan ada empat desa di dua kecamatan di Sukoharjo yang kebanjiran. Total ada sebanyak 380 keluarga atau 1.310 jiwa yang menjadi korban. Sebagian korban banjir telah mengungsi.

"Dapur umum juga mulai dibuka sejak tadi malam. Bantuan makanan sudah kita distribusikan," kata dia.

Dia meminta warga tetap siaga akan datangnya banjir susulan. Hal ini mengingat diperkirakan masih akan turun hujan deras hingga beberapa hari ke
depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya