SOLOPOS.COM - Salah satu program CSR PT Geo Dipa Energi berupa pembinaan pengelolaan sampah kepada masyarakat sekitar Dieng, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOSOBO – Indonesia memberi perhatian besar pada energi hijau seiring tugas Indonesia sebagai Presidensi G20. Sesuai namanya, konsep energi hijau merujuk pada produksi energi yang ramah lingkungan (hijau). Potret pengembangan energi hijau ini terlihat jelas di kawasan Dieng, Jawa Tengah.

Selama ini, Indonesia memang masih bergantung pada energi bersumber fosil. Penggunaan energi fosil mendominasi hingga hampir 80% energi nasional, sedangkan energi terbarukan baru mencapai 11%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu perusahaan yang menghasilkan energi hijau adalah PT Geo Dipa Energi (Persero). Geo Dipa yang berpusat di Dataran Tinggi Dieng mengolah panas bumi menjadi energi yang ramah lingkungan. Proses produksi energi panas bumi nyaris tanpa menghasilkan limbah. Geo Dipa telah menghasilkan energi listrik 60 MW dari total 450 MW kapasitas panas bumi di Dieng.

Baca Juga: Geo Dipa Realisasikan Tajak Sumur Pertama di Dieng Unit Dua

Tak hanya fokus dalam produksi energi hijau, perusahaan pelat merah di bawah komando Kementerian Keuangan ini juga berpartisipasi terhadap program pelestarian lingkungan hidup.

Melalui program corporate social responsibilty (CSR) Geo Dipa Hijau, perusahaan ini mengadakan gerakan penghijauan dan konservasi lingkungan dengan menanam banyak pohon, selain pinus, di kawasan Dieng.

Program Geo Dipa Hijau juga berkembang ke lahan milik warga. Sejak 2012, perusahaan ini mendukung budi daya tanaman kopi di lahan/pekarangan warga. Pemilihan tanaman kopi bukan tanpa sebab. Penghijaun dengan tanaman kopi memiliki keuntungan berlipat.

Kopi tergolong tanaman keras yang bisa menahan air. Di samping itu, tanaman kopi dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga. Di era sekarang, kopi sangat familier di tengah masyarakat.

Baca Juga: Dieng Plateau Wonosobo, Tempat Persemayaman Dewa & Lelembut

“Tiap tahun, kami selalu menanam bibit tanaman kopi di Dieng, baik di kawasan Wonosobo atau pun di Banjarnegara. Pada tahun 2021, ada kurang lebih 30.000 tanaman kopi yang sudah ditanam,” kata Public Relation (PR) Supervisor PT Geo Dipa Energi (Persero), Muhammad Aunurrofiq, kepada Solopos.com, Rabu (9/2/2022).

Tak hanya fokus pada penanaman, program CSR Geo Dipa juga mengarah ke pemberdayaan masyarakat. Dalam program Geo Dipa Pintar, perusahaan ini memberikan pelatihan bagaimana menanam tanaman kopi yang baik dan benar, mengolah kopi, hingga menyajikan kopi.

“Kopi ini kan sedang ngehits sehingga penanaman kopi ini diharapkan juga dapat menghasilkan secara ekonomi bagi masyarakat,” katanya.

Sampah Layak Jual

Geo Dipa Energi juga mengedukasi masyarakat tentang pengolahan sampah agar berdaya guna. Masyarakat diajak peduli dengan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang ada diolah sehingga bisa dijual.

Baca Juga: Wow! Komunitas Sedekah Sampah Indonesia Hargai Jelantah dengan Emas

“Upaya mengedukasi masyarakat dalam mengolah sampah ini terus dilakukan. Saat ini, di Dieng itu sudah lumayan bersih. Masyarakat juga sudah mulai menyadari dengan tak membuang sampah sembarangan,” ujar dia.

Aunurrofiq menambahkan Geo Dipa memiliki sejumlah kelompok binaan dalam mengolah sampah di kawasan Dieng di sejumlah desa di kawasan Dieng, Wonosobo. Program Geo Dipa Pintar juga mencakup pemberian bantuan/pembekalan bagi anak berkebutuhan khusus di kawasan Wonosobo.

“Ada juga program kejar paket C. Di tahun 2021, ada 30-an orang didorong untuk ikut kejar paket C. Kami menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarnegara. Soalnya kejar paket ini berada di Banjarnegara,” katanya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Geo Dipa Energi, BUMN Pengelola Energi Panas Bumi di Dieng

Program CSR Geo Dipa Energi lainnya meliputi Geo Dipa Peduli dan Geo Dipa Maju. Dalam Geo Dipa Peduli, perusahaan ini memberikan bantuan sembako secara rutin kepada warga tak mampu dan terlibat dalam program 10.000-an vaksinasi Covid-19 di Wonosobo dan Banjarnegara.

“Geo Dipa Maju lebih banyak ke pembangunan infrastruktur. Banyak juga desa yang meminta perbaikan kantor desa, pembangunan gapura, perbaikan jalan [nonjalan kabupaten]. Jalan yang diperbaiki biasanya jalan yang dilalui petani/jalan menuju ke ladang,” jelas dia.

Aunurrofiq menyebut program CSR Geo Dipa Energi merupakan upaya menjalin hubungan yang sinergi dengan seluruh elemen masyarakat. Selama menjalankan program itu, perusahaan ini bekerja sama dengan pemerintah di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa agar program CSR tepat sasaran.

“Kami menyebut CSR dengan community development. Angka serapan CSR kami sudah cukup tinggi, hampir 100 persen,” kata dia.

Baca Juga: Kembangkan PLTP Dieng, GeoDipa Berdayakan Warga Lokal

Program CSR Geo Dipa Energi telah memberikan manfaat bagi masyarakat dan diakui. Pada 2019, Geo Dipa Energi sukses memasang 2.000 sambungan listrik ke rumah warga di Banjarnegara dan Wonosobo. Atas pencapaiannya itu, perusahaan ini memperoleh penghargaan di tingkat nasional.



“Kami pernah tiga kali penghargaan di program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan [Proper] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Melalui CSR ini, kami berharap dapat semakin dekat dengan masyarakat, biar masyarakat bisa menikmati juga [apa yang sudah diperoleh PT Geo Dipa Energi],” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya