SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Ribuan pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) dari berbagai daerah mendatangi dan mengikuti kegiatan Suran Agung di Padepokan Pusat PSHW di Kota Madiun, Minggu (15/9/2019).

Mereka secara hikmat mengikuti serangkaian prosesi Suran Agung itu. Seusai para pesilat ini mengikuti kegiatan Suran Agung, ribuan pesilat PSHW ini melakukan konvoi kendaraan bermotor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Madiunpos.com di Jl. Pahlawan Kota Madiun, Minggu sekitar pukul 13.00 WIB, ribuan pesilat menggunakan sepeda motor dan berkonvoi. Selain sepeda motor, para pesilat juga menumpang truk dan mobil.

Para pesilat ini konvoi menggunakan atribut dan seragam khas PSHW. Mereka juga mengibarkan bendera berlambang PSHW di sepanjang jalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagian pesilat pun menggeber-geber sepeda motor yang dikendarainya. Ada sebagian pesilat juga tidak mengenakan helm saat naik sepeda motor itu. Aksi konvoi itu pun menarik perhatian masyarakat.

Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, mengatakan kegiatan Suran Agung berjalan lancar dan kondusif. Petugas kepolisian berjaga di perbatasan-perbatasan Kabupaten Madiun.

Para pesilat yang datang dari berbagai daerah pun dijaga ketat dan dikawal hingga sampai ke lokasi kegiatan hingga diantar pulang.

“Hasil pantauan kita sampai sore ini, kegiatan Suran Agung berjalan kondusif dan zero accident. Rombongan pesilat dari Wonogiri, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dikawal kepolisian. Mereka ke Madiun naik truk dan bus,” jelas dia saat memantau di perbatasan Kabupaten Madiun.

Ruruh menuturkan saat mengawal konvoi kendaraan pesilat PSHW, petugas juga terpaksa menurunkan bendera yang dikibar-kibarkan pesilat yang naik sepeda motor. Hal ini karena sudah menjadi kesepakaran pesilat yang naik sepeda motor tidak boleh mengenakan atribut maupun bendera identitas perguruan.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan kegiatan Suran Agung ini wajib dimaknai sebuah tekad, sikap, dan perilaku yang didasari kecintaan kepada negara. Menurutnya, saat ini bukan lagi zamannya berperilaku yang tidak perlu.

Apalagi melanggar aturan. Para pesilat harus selalu mengedepankan kebenaran dan menjunjung tinggi aturan. “Saya titip wejangan yang ada untuk ditaati. Tunjukkan bahwa SH Winongo terbaik. Hal itu harus diwujudkan dengan suka menolong dan tidak pelit dalam memberikan bantuan kepada yang lain,” kata dia.

Ketua Umum PSHW, R. Agus Wiyono Santoso, menyampaikan Suran Agung merupakan tradisi sakral yang harus dipertahankan. Para pesilat PSHW wajib menjaga nilai yang ada dengan selalu menjaga keamanan dan ketertiban.

“Dengan dilandasi ilmu bela diri dan sikap takwa ini diharap menjadi pribadi yang sehat secara raga maupun rohani. Mari kita ciptakan rasa aman bagi pengunjung dan tamu luar Madiun. Damai serta menjaga keutuhan dan persatuan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya