SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, memblokade jalan setelah mendapat informasi adanya PDP positif virus corona, Senin (13/4/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Belasan orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 di Sragen diambil sampel darahnya untuk rapid test, Senin (13/4/2020). Hal ini sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah mereka tertular atau tidak.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menerjunkan bidan desa di wilayah Kelurahan Sragen Kulon dan Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota, untuk melaksanakan rapid test tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka yang diperiksa yakni keluarga atau kerabat dan tetangga pasien dalam pengawasan (PDP) yang positif virus corona. DKK mengeluarkan 17 unit rapid test untuk pemeriksaan kontak erat PDP positif corona tersebut.

1 Karyawan Meninggal, 110 Buruh Pabrik di Gondangrejo Karanganyar Diliburkan Sementara

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala DKK Sragen Hargiyanto menyampaikan bidan desa sudah memeriksa menggunakan rapid test pada orang yang kontak erat dengan PDP di dua lokasi tersebut.

Dia belum bisa bicara hasilnya karena masih proses pemeriksaan di laboratorium. Dia mengatakan pemeriksaan rapid test kontak erat pasien positif Covid-19 Sragen itu membutuhkan waktu 15 menit per orang.

“Kalau 17 unit rapid test digunakan semua maka membutuhkan waktu hampir tiga jam untuk mengetahui hasilnya. Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya karena itu wewenang Bupati sebagai Ketua Gugus Tugas Covid. Hasil rapid test itu akan kami laporkan ke Bupati segera,” jelas Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Senin.

RS UNS Solo Mulai Layani Tes Swab Pasien Covid-19, Sehari Bisa Uji 50 Spesimen

Hargiyanto juga menyampaikan penjelasan tentang informasi bohong di media sosial yang menyebut ada PDP positif corona di Sragen meninggal dunia.

Kondisi Pasien Baik-Baik Saja

Dia menyampaikan dua orang pasien positif Covid-19 Sragen sekarang dalam kondisi baik-baik saja dan masih dalam perawatan di dua rumah sakit rujukan. Rumah sakit tersebut yakni RSUD dr Moewardi Solo dan RSUD Ketileng Semarang.

Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno sempat ikut menyaksikan pengambilan sampel darah untuk rapid test di wilayah Kelurahan Sragen Kulon. “Ya, tadi ikut menyaksikan pengambilan rapid test,” katanya singkat.

Pria Karanganyar Meninggal di Pinggir Jalan Jebres Solo Sudah 5 Tahun Sakit Komplikasi

Dedy mengatakan rapid test itu dilakukan dengan mengambil sampel darah. Sampel darah itu dimasukkan ke alat khusus dan diuji di laboratorium.

Sampel darah diambil dari keluarga, kerabat, tetangga, atau siapa pun yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 di Sragen.

Dedy sempat mendapati ada empat gang di kampung PDP tersebut yang diblokade warga karena khawatir adanya persebaran kasus baru. Dedy menyampaikan penutupan gang tersebut dilakukan sejak beredar informasi PDP positif di Sragen hingga sore hari.

Alasan Eks Camat Karangtengah Wonogiri Bikin Video Mesum: Jajal Ponsel Baru!

“Kami memberi penjelasan kepada warga supaya membuka blokade itu. Saya ingatkan pembatasan boleh tetapi tidak boleh melarang sama sekali warga untuk melintas. Setelah saya jelaskan akhirnya warga mau membuka blokade jalan tersebut,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sragen per Senin pukul 16.00 WIB, jumlah PDP yang dirawat di RSUD di Sragen ada tujuh orang.

Jumlah itu bertambah dua orang dibanding data pada Minggu (12/4/2020). Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) semakin hari semakin berkurang karena lolos karantina selama 14 hari. Sedangkan jumlah ODP baru tidak signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya