SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas di SPBU. (Solopos-dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Sukoharjo meningkat hampir 50 persen selama libur Lebaran. Kondisi ini tak jauh beda saat libur Lebaran sebelum munculnya pandemi Covid-19 pada 2019.

“Kondisi sekarang tak beda jauh dengan libur Lebaran 2019, sebelum masa pandemi Covid-19. Tingkat konsumsi BBM khususnya jenis pertalite meningkat hampir 50 persen. Kecuali BBM jenis solar justru menurun karena kendaraan berat dilarang beroperasi saat libur Lebaran,” kata Ketua Paguyuban Pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Sukoharjo, Darsono, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (6/5/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Gelombang besar pemudik yang pulang ke kampung halaman pada Lebaran 2022 berimplikasi pada melonjaknya tingkat konsumsi BBM. Sebagian besar perantau atau kaum boro menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor agar bisa merayakan Lebaran di tanah kelahiran. Mereka menempuh perjalanan berjam-jam menuju kampung halaman.

Setiba di kampung halaman, para perantau kembali membeli BBM saat bersilaturahmi dan berjalan-jalan atau berekreasi dengan sanak famili. Otomatis, permintaan kebutuhan BBM meningkat drastis dibanding hari biasa.

Lebih lanjut, Darsono membandingkan kondisi serupa saat libur Lebaran 2020 dan 2021 di tengah gerusan pandemi Covid-19. Kala itu, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman saat libur Lebaran. Imbasnya, tak ada kenaikan konsumsi BBM lantaran para perantau mengurungkan niatnya untuk pulang kampung.

Baca juga: Polres Sukoharjo Gelar Vaksinasi di Objek Wisata Berhadiah Motor dan TV

Bahkan, saat momen Lebaran pada 2020, tingkat konsumsi BBM tak berbeda jauh dibandingkan hari biasa. “Sangat jauh dibanding saat masa pandemi. Terutama saat Lebaran 2020, masyarakat juga khawatir menempuh perjalanan jauh dan berpotensi terpapar Covid-19 saat berinteraksi dengan orang lain,” ujar dia.

Hingga Akhir Pekan

Darsono menyebut tingkat konsumsi BBM melonjak signifikan terutama setelah Lebaran. Dia memprediksi kondisi itu terjadi hingga akhir pekan ini. Diketahui, masa libur Lebaran berakhir pada Minggu (8/5/2022).

Pemilik SPBU Wirun, Kecamatan Mojolaban, itu menyampaikan selalu berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) apabila stok BBM mulai menipis. Kemungkinan besar, tingkat konsumsi BBM akan kembali normal seusai libur Lebaran.

Baca juga: Berkah Lebaran, Jenang Sukoharjo Laris Manis Diserbu Pemudik

“Jadi tingkat konsumsi BBM selalu meningkat setiap perayaan Lebaran. Nanti kondisi kembali normal setelah para pemudik kembali ke daerah perantauannya,” papar dia.

Analis Perdagangan Bidang Perdagangan Disdakop dan UKM Sukoharjo, Maryanto, menyatakan pemerintah telah menggelar rapat koordinasi (rakor) penyaluran BBM dan elpiji pada sepekan sebelum Lebaran. Kegiatan itu diikuti para pengusaha dan pengelola SPBU, pertashop, agen dan pangkalan elpiji yang tersebar di Kabupaten Jamu.

Di Sukoharjo, ada 29 SPBU dan 34 pertashop yang tersebar di wilayah Sukoharjo. Selain itu, ada dua SPPBE serta 18 agen elpiji dan 1.159 pangkalan elpiji. “Penyaluran BBM dan elpiji dilakukan di lokasi-lokasi tersebut,” kata dia.

Baca juga: Sudah Buka, Perantau Bisa Urus KTP dll di Disdukcapil Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya