SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Dampak gelaran konser Dream Theatre di Kota Solo belum bisa diprediksi secara pasti. Namun konser tersebut kemungkinan tak berdampak besar terhadap okupansi hotel di Kota Solo.

Hal itu disampaikan Perwakilan Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A. Sreshtho. Seperti yang diketahui, Grup band rock progresif asal Amerika Serikat, Dream Theater bakal tampil di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Rabu (10/8/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Event musik seperti Dream Theater sebetulnya kontribusi untuk memberikan tamu menginap tidak sangat besar ya,” kata Sistho saat dihubungi Solopos, Senin (8/8/2022).

Meski begitu, Sistho mengatakan masih ada kemungkinan para penonton konser menginap di Kota Solo. Namun tak signifikan seperti event ASEAN Paragames yang berlangsung beberapa hari.

Penonton ASEAN Paragames juga tidak perlu mengocek kantong untuk menontonnya. Sementara, konser Dream Theater sendiri tiket yang dibanderol mulai dari Rp750.000 untuk regular festival B, hingga on the spot (OTS) festival A seharga Rp1,5 juta.

“Mungkin ada iya tapi tidak sangat signifikan seperti Paragames, tidak [sama dampaknya],” jelasnya.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Sriwedari Solo Mandek 2 Tahun, Ini Langkah Gibran

Hingga saat ini, PHRI belum bisa memprediksi sejauh mana dampak konser musik tersebut terhadap bisnis perhotelan di Kota Solo. “Belum bisa memprediksi sejauh mana dampaknya,” kata dia.

Sulitnya prediksi okupansi hotel di Kota Solo itu juga tak lepas dari karakteristik tamu hotel di Kota Solo yang mempunyai kebiasaan last minute reservation atau reservasi di menit-menit akhir.

Karenanya, prediksi baru bisa dilihat mendekati waktu pelaksanaan event atau H-1. “Karena karakteristik pemesanan kamar hotel di Kota Solo hampir seluruhnya bersifat last minute,” jelasnya.

Baca Juga: Belum Dapat Tiket Konser Dream Theater di Solo? Bisa Beli On The Spot

Tak hanya karakteristik last minute reservation, Sistho menilai para penonton tentu mempertimbangkan regulasi dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 untuk melakukan reservasi. Misalnya adanya perubahan regulasi dan situasi yang berpotensi pembatalan konser. Hal itu akan menjadi salah satu pertimbangan tamu untuk wait and see.

“Mereka tidak ingin, dalam kondisi pandemi, punya kekhawatiran jika ternyata tiba-tiba ada cancel mendadak, mengurus refund, pembatalan yang akan sangat merepotkan. Makanya mereka akan wait and see, hari H baru kelihatan,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya