SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen (dua dari kanan) saat membuka Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di Auditorium Kampus III UIN Walisongo Semarang, Rabu (23/11/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan).

Solopos.com, JEPARA — Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ke-2 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), resmi berakhir Sabtu (26/11/2022). Kongres yang diikuti para ulama di Indonesia itu pun menghasilkan delapan rekomendasi yang akan disampaikan ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut 8 rekomendasi KUPI di Jepara, Jateng tersebut.

Menukil dari Murianew.com, Sabtu, Ketua KUPI II, Masruchan, menyebutkan kedelapan rekomendasi KUPI yang dihasilkan selama kongres digelar pada Kamis (24/11/2022). Rekomendasi pertama adalah meminta pemerintah menjadikan KUPI sebagai mitra strategis dalam perumusan kebijakan dan pengelolaan isu-isu strategis bangsa. Masyarakat sipil juga diminta menjadikan menjadikan Jaringan KUPI sebagai mitra strategis dalam membangun gerakan sosial untuk peradaban yang berkeadilan karena kehadiran ulama perempuan telah diterima kalangan masyarakat, pesantren, perguruan tinggi, pemerintahan, media, dan kalangan dunia internasional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kedua, pemerintah harus mengubah dan menyelaraskan regulasi yang berpihak pada keselamatan serta perlindungan perempuan. Regulasi itu kemudian harus diimplementasikan secara konsisten. Sejumlah kebijakan terkait kelompok rentan kekerasan perlu disusun dan diimplementasikan secara cepat. Terutama, pelaksanaan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan RUU Perlindungan pekerja Rumah Tangga. Kepada masyarakat sipil, diminta ikut terlibat dalam pengawasan kebijakan, edukasi, dan pendampingan pada korban.

Ketiga, pemerintah harus menanggapi isu sampah sebagai sesuatu yang penting dan genting. Kebijakan pengelolaan sampah yang partisipatif perlu dibentuk dengan melibatkan pelaku usaha, konsumen, dan struktur negara hingga ke desa. Masyarakat sipil juga diminta berperan dalam gerakan penanggulangan sampah.

Keempat, pemerintah wajib melindungi segenap warga negeri terhadap bahaya ekstremisme dengan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama. Masyarakat perlu mempelajari dan mempromosikan pandangan keagamaan yang moderat, toleran, serta inklusif. Jaringan KUPI perlu memperkuat perempuan sebagai aktor perdamaian berbasis pengalaman dan pengetahuan perempuan.

Baca juga: Datang ke KUPI di Jepara, Menaker Enggan Bahas Penolakan Apindo terkait Upah

Kelima, pemerintah harus memastikan implementasi regulasi-regulasi terkait untuk menghentikan praktik pemaksaan perkawinan dan perkawinan anak. masyarakat sipil perlu mengawasi implementasi regulasi serta melakukan edukasi untuk menghapus pemaksaan perkawinan dan mencegah perkawinan anak. Jaringan KUPI perlu menyosialisasikan pandangan KUPI dan memperluas jaringan untuk gerakan menghapus pemaksaan perkawinan dan mencegah perkawinan anak.

Keenam, Jaringan KUPI meminta pemerintah mengadopsi pandangan keagamaan yang melarang praktik pemotongan dan pelukaan genetalia pada perempuan tanpa alasan medis melalui pembuatan regulasi dan tahapan implementasinya. Masyarakat perlu mengadopsi dan jaringan KUPI perlu menyosialisasikan pandangan keagamaan KUPI yang mengharamkan pemotongan dan pelukaan genetalia perempuan tanpa alasan medis di masyarakat.

Ketujuh, KUPI II menyerukan solidaritas bagi masyarakat muslim, khususnya kelompok perempuan di berbagai negara yang mengalami opresi dan krisis kemanusiaan, terutama Afghanistan, Iran, Myanmar, Turki, dan China (Uyghur).

Baca juga: Jelang Kongres, Ulama Perempuan dari 31 Negara Temui Gubernur Ganjar

Kedelapan, KUPI II mendorong tumbuhnya gerakan ulama perempuan di berbagai komunitas lokal dunia dengan berbekal pada pengalaman KUPI sebagai inspirasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya