Solopos.com, SOLO — Ekya Sih Hananto mengisyaratkan menolak dicalonkan sebagai kandidat presiden Pasoepati dalam kongres tahun ini. Dia justru mendorong presiden saat ini, Aulia Haryo Suryo (Rio), maju kembali dalam kontestasi pemilihan presiden Pasoepati 2020-2022.
Ekya yang merupakan Ketua Majelis Pasoepati saat ini belakangan mencuat bersama Maeda Daneswara, Aulia Haryo Suryo dan Maryadi Gondrong sebagai figur yang digadang-gadang maju dalam Kongres ke-VIII Pasoepati tahun ini.
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
Sumbangan 50.000 Alat Tes Covid-19 dari Korsel Mendarat di Indonesia
Ekya sendiri sempat muncul sebagai calon wakil presiden (cawapres) Pasoepati mendampingi Ketua Pasoepati Korwil Klaten, Jodi Purnomo, dalam Kongres ke-VII tahun 2018. Namun pasangan Jodi-Ekya gugur karena Jodi tak menghadiri kongres sehingga Rio-Panca terpilih secara aklamasi.
Dikonfirmasi Solopos.com, Minggu (5/4/2020), Ekya mengaku tak tahu menahu namanya mulai dibicarakan suporter akar rumput terkait suksesi kepemimpinan Pasoepati. Lelaki yang juga anggota DPRD Solo itu menegaskan tugasnya sebagai Ketua Majelis Pasoepati sejauh ini hanya menyiapkan kongres tahun 2020. Sebagai informasi, kongres yang diagendakan 5 April harus mundur lantaran pandemi Covid-19.
“Saya malah enggak tahu [terkait dorongan agar maju dalam kontestasi]. Saya pribadi justru mendorong calon-calon lain yang lebih muda maju,” ujar Ekya.
Kunci Hentikan Pandemi Corona: Stop Bepergian! Di Rumah Saja
Menurut Ekya, pekerjaannya sehari-hari sebagai anggota DPRD sudah cukup menguras waktu dan tenaganya. Dia berharap Pasoepati nantinya dipimpin figur yang memiliki energi lebih untuk membesarkan organisasi. Ekya menilai presiden saat ini, Aulia Haryo Suryo, layak diberi kesempatan lagi demi keberlanjutan program Pasoepati.
“Saya tidak mengatakan tidak [terkait peluang maju dalam kongres], tapi mungkin lebih baik kalau Rio bisa melanjutkan program kerjanya. Dia juga masih muda dan sudah teruji kepemimpinannya,” tutur Ekya.
Cegah Corona, Semua Orang Wajib Pakai Masker di Luar Rumah
Politikus
Pencalonan Ekya sendiri tampaknya juga tak mudah karena latar belakangnya sebagai politikus. Sebagian suporter khawatir apabila urusan bola nantinya dicampuradukkan dengan politik. Ketua Pasoepati Korwil Banjarsari, Tomi, menegaskan presiden Pasoepati harus paham sepak bola.
“Sebisa mungkin jangan orang politik. Kalau pengusaha malah enggak apa-apa karena bisa membantu mengembangkan organisasi,” ujarnya.
Korwil Banjarsari sejauh ini mulai menunjukkan kecondongan mendukung Rio untuk kembali memimpin Pasoepati. “Kami lihat kepengurusan sekarang kinerjanya bagus, terutama dalam tertib administrasi. Secara personal, kami melihat Mas Rio juga punya kepemimpinan. Contohnya ketika dia pasang badan demi izin laga Persis melawan PSIM Jogja,” ujarnya.