KONFLIK INTERNAL PARTAI GOLKAR : Setelah Munas, Ormas Pendiri Partai Golkar Alihkan Dukungan ke Jokowi

Solopos.com, JAKARTA — Ormas pendiri Partai Golkar, Trikarya, akan mengalihkan dukungan partai berlambang pohon beringin dari Koalisi Merah Putih (KMP) ke presiden terpilih Joko Widodo untuk mendukung program pemerintahan. Pengalihan dukungan tersebut dikemukakan oleh Ketua Koordinator Eksponen Ormas Trikarya Zainal Bintang.

“Dengan Ketum Partai Golkar baru, partai akan mengawal program pembangunan pemerintahan presiden pilihan rakyat,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Jumat (10/10/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun untuk memilih ketum baru, lanjut bintang, Partai Golkar yang saat ini masih dipimpin oleh Aburizal Bakrie (ARB) harus lebih dulu menyelenggarakan munas. “Dasar pendelegitimasian munas adalah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga [AD/ART] Partai Golkar pasal 30 ayat 2 butir a, yang mengatur Musyawarah Nasional DPP Partai Golkar diselenggarakan tiap lima tahun.”

Dukungan penyelenggaraan Munas Partai Golkar tersebut, menurutnya, mendapat dukungan dari kader di daerah Partai Golkar karena sudah dilantik di berbagai posisi DPRD. “Mereka tidak takut lagi pada DPP yang saat ini dipimpin oleh ARB. Dan pada saat itu Jokowi-JK sudah dilantik.”

Meski demikian, pihaknya masih menunggu masukan daerah, khususnya dari DPD kabupaten/kota yang memiliki hak suara 500-an lebih. “Mereka lebih kuat jika dibandingkan dengan DPD Provinsi yang hanya mempunyai suara sebanyak 33 suara.”

Sementara itu, Koordinator Poros Muda Partai Golkar, Poempida Hidayatullah, mengungkapkan bahwa arah partai merupakan kesepakatan seluruh kader mulai dari DPP, DPD, hingga DPD II yang ada di tingkat kabupaten/kota.

“Saya tidak bisa memastikan apakah Partai Golkar masih bertahan di koalisi merah putih [KMP] atau beralih ke koalisi indonesia hebat [KIH] yang menduduki pemerintahan itu mekanisme munas,” tegasnya. Saat ini, poros muda yang digawangi a.l. oleh Poempida, Nusron Wahid, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, dan Gandung Pardiman.