SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Theo L. Sambuaga seusai pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Minggu (18/5/2014) lalu.(JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Solopos.com, JAKARTA — Poros Muda Partai Golkar mendesak kepada Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical, untuk segera menyusun agenda penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) partai maksimal dua pekan ke depan.

Koordinator Poros Muda Partai Golkar, Poempida Hidayatullah, menegaskan desakan itu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar yang menyatakan masa kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB) sudah habis pada 8 Oktober 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi dalam 2 pekan ke depan, ARB harus sudah menentukan kapan serta membentuk panitia munas. Setalah itu, kita akan pantau sampai munas terlaksana,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Jumat (10/10/2014).

Menurutnya, penyelenggaraan munas tersebut harus dilakukan sesuai dengan AD/ART partai. “Jika ingin tetap menjadi ketua umum, ARB harus tetap melalui mekanisme munas. Jadi munas harus digelar dalam waktu dekat,” katanya.

Meski demikian, Poempida Hidayatullah dan kader muda Partai Golkar lainnya masih enggan memaparkan arah partai pascamunas. Menurutnya, arah partai merupakan kesepakatan seluruh kader mulai dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), hingga DPD II yang ada di tingkat kabupaten/kota.

“Saya tidak bisa memastikan apakah Partai Golkar masih bertahan di koalisi merah putih [KMP] atau beralih ke koalisi indonesia hebat [KIH] yang menduduki pemerintahan itu mekanisme munas,” tegasnya.

Dorongan dari poros muda yang digawangi a.l. oleh Poempida, Nusron Wahid, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai dan Gandung Pardiman itu sudah mendapat restu dari wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK). Beberapa waktu lalu, mantan ketua umum Partai Golkar periode 2004-2009 itu menyebut ARB tidak bisa lagi berpatokan pada rekomendasi Munas 2009 di Riau yang menyatakan jabatannya diperpanjang hingga 2015 menyusul situasi politik yang akan memanas.

“Rekomendasi itu diberikan jika pemilihan presiden berlangsung dua putaran. “Tapi ternyata kan hanya satu putaran,” kata Jusuf Kalla yang akan dilantik sebagai wakil presiden mendampingi presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya