SOLOPOS.COM - Aburizal Bakrie (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JEMBER – Pengamat politik dari Universitas Jember, Jawa Timur, Joko Susilo, mengatakan Aburizal Bakrie (Ical) harus legawa tidak mencalonkan kembali sebagai ketua umum untuk menyelamatkan Partai Golkar.

“Kalau Ical tetap maju dalam pemilihan ketua umum, maka konflik internal partai tidak akan mereda dan bisa jadi semakin meruncing,” kata Joko di Kabupaten Jember, Sabtu (29/11/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, partai berlambang pohon beringin tersebut seharusnya belajar dari pengalaman tahun 2004 dan 2009, sehingga elite-elite partai bisa menyelesaikan konflik tersebut.

“Dari konflik yang terjadi, justru anggotanya pecah dan membentuk partai politik baru, seperti Hati Nurani Rakyat dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia,” tuturnya. (baca: Akbar Coba Mediasi Ical dan Agung Laksono)

Konflik yang terjadi saat ini, lanjut dia, bukan masalah perbedaan pelaksanaan munas, namun mengenai perbedaan pandangan dua kubu, yakni kubu status quo dan kubu reformis.

“Salah satu solusi yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Golkar, yakni Ical mundur dari pencalonan ketua umum karena partai yang berjaya di masa Orde Baru itu butuh pemimpin muda yang handal,” ucap pengajar Ilmu Hubungan Internasional itu.

Ia menjelaskan Partai Golkar merupakan partai politik yang mapan secara organisasi, memiliki pengalaman yang lama dalam politik nasional, dan memiliki sumber daya manusia yang handal, serta finansial yang cukup besar.

“Konflik di tubuh Partai Golkar bukan karena sistem atau organisasi partai, namun karena personal ARB yang kurang mampu menjadi pemimpin yang baik di tubuh partai tersebut,” paparnya.

Apabila Ical tidak lagi menjadi ketua umum, lanjut dia, sudah bisa dipastikan pemimpin baru partai berlambang pohon beringin tersebut akan mendekat kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Terdapat dua versi penyelenggaraan Munas IX Partai Golkar. Menurut kubu Ical penyelenggaraan munas dilakukan di Bali 30 November hingga 3 Desember2014.

Sedangkan kubu Agung Laksono menyebutkan penyelenggaraan munas dilakukan Januari 2015, agar ada waktu bagi para calon ketua umum untuk melakukan konsolidasi dengan daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya