SOLOPOS.COM - Kompleks PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo dan Situbondo, Jawa Timur. (Antara/Dokumentasi PT Pembangkitan Jawa-Bali)

Solopos.com, SURABAYA—Berangsur memulihnya kondisi di tengah pandemi Covid-19 berdampak baik pada penjualan energi listrik. Di wilayah Jawa-Bali misalnya, penjualan energi listrik meningkat pada 2021.

Berdasarkan catatan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB)pada 2021, kinerja perusahaan menunjukkan hasil positif dengan realisasi penjualan energi listrik yang meningkat 15,96% dibanding penjualan energi listrik pada 2020. Dari capaian itu, target perusahaan pada 2021 pun tercapai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepada Tim Ekspedisi Energi 2022 wialayah timur, Manajer Komunikasi Korporasi and Account Executive PT PJB, Nur Agung Sugiarto, menyampaikan pada 2021 dampak Covid-19 yang dirasakan hampir di seluruh sektor mulai menunjukkan recovery. Namun, dari manajemen selalu memantau perkembangan pandemi Covid-19 dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan berkaitan dengan dampak terhadap bisnis, posisi keuangan, dan hasil operasi PJB.

Beberapa hal yang menjadi bentuk respons survival dilakukan PJB di masa pandemi, meliputi Workforce Protection, Business Response, Operational Continuity, dan Revisioning Business.

“Pada 2021, kinerja PJB membaik ditunjukkan dengan realisasi penjualan energi listrik yang meningkat 15,96% dibanding penjualan energi listrik pada 2020. Sehingga, target perusahaan pada 2021 tercapai,” kata Nur Agung Sugiarto, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga: Ekspedisi Energi 2022 Dimulai, 2 Tim Siap Potret Inovasi Energi

PJB merupakan perusahaan penyedia energi listrik yang menjadi salah satu tujuan kunjungan Tim Ekspedisi Energi 2022 wilayah timur. Ekspedisi Energi 2022 merupakan program yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas, dan Dinas ESDM Jawa Tengah. Kali ini, tema yang diambil adalah Inovasi Energi untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi. Tujuan ekspedisi salah satunya adalah menggali informasi terkait sektor energi di Indonesia yang terus bertransformasi beberapa tahun terakhir.

Nur Agung Sugiarto melanjutkan saat ini, PJB mengelola enam unit pembangkit existing, yakni Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang, UP Muara Tawar, UP Cirata, UP Gresik, UP Brantas, dan UP Paiton. PJB mengelola satu Unit Pemeliharaan, yakni Unit Maintenance Repair and Overhaul. PJB juga mengelola 10 Unit Bisnis Jasa O&M, yakni UBJOM Indramayu, UBJOM Rembang, UBJOM Paiton, UBJOM Pacitan, UBJOM Tanjung Awar-Awar, UBJOM Arun, UBJOM Tenayan, UBJOM Kaltim Teluk, UBJOM Pulang Pisau, dan UBJOM Sambelia.

Pembangkit PJB merupakan PLTU berbasis batubara.  Untuk memastikan pengoperasian pembangkit listriknya selalu ramah lingkungan, PJB selalu memastikan seluruh kegiatan yang berjalan dalam lingkungan pembangkit dan sesuai dengan standard operational prochedure (SOP) yang berlaku. Selain itu, selalu memastikan seluruh unit pembangkit dalam performa yang optimal dengan melakukan pemeliharaan dengan tepat. Dengan begitu, pembangkit tersebut beroperasi dengan efisiensi tinggi.

Baca Juga: PLN Target Hentikan Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sebelum 2030

PJB beberapa kali memenangkan lomba karya inovasi baik tingkat nasional maupun internasional. Hal itu untuk memastikan efisiensi pembangkit seoptimal mungkin dan sekaligus mengurangi emisi yang dihasilkan berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan.

Nur Agung Sugiarto menyampaikan PJB pun melaksanakan life cycle assessment yang meliputi kegiatan upstream (pengiriman batubara), proses produksi, pengelolaan limbah, hingga kegiatan downstream (transmisi) untuk mengukur dampak terhadap lingkungan.

Hal itu menjadi bagian input dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan melalui efisiensi energi, efisiensi air, pengendalian emisi, serta pengelolaan limbah bahan bahaya beracun (B3) dan non-B3. Tujuannya memastikan pengoperasian PLTU tetap aman dan ramah lingkungan serta secara rutin melaksanakan kegiatan bersama masyarakat, seperti penanaman pohon serta pelestarian terumbu karang dan mangrove untuk menjaga kelestarian alam.

Terkait inovasi dalam memberikan produk berkualitas dunia, PJB mendapatan sejumlah penghargaan. Di antaranya, Prestasi Avator mencapai Gold Medal and WIIPA Special Awards yang di selenggarakan Kaohsiung International Invention and Design EXPO pada 2-4 Desember 2021. Selain itu, Prestasi Avator mencapai Gold Medal ITEX 21 di Kualalumpur, pada 13-14 Desember 2021.

Baca Juga: Sopiri Mobil Listrik, Jokowi: Semuanya Harus Ramah Lingkungan

Sedangkan inovasi yang dilakukan PJB untuk menyediakan energi ramah lingkungan, meliputi Co-FiringI-stackingCo-Firing BiomassaHydroopt SMS, DS-Predator, dan Hand Lathe.

PJB terus menggelar program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporte social responsibility (CSR) yang didorong fokus pada empowerment atau pemberdayaan masyarakat. “Bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat menyasar kepada kelompok-kelompok rentan sehingga mereka diharapkan bisa lebih mandiri serta mampu meningkatkan taraf hidup,” kata dia.

Nur Agung Sugiarto mengatakan di setiap unit pada kegiatan tersebut memiliki beberapa program unggulan. Contohnya, program CSR di Unit Pembangkitan Paiton, yakni Program Kampung Setrum. Program ini bertujuan menyelesaikan permasalahan tidak tersedianya listrik di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Probolinggo. Caranya dengan memanfaatkan potensi debit air yang deras sehingga dibangunkan pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) sebesar 120Kv yang dimanfaatkan untuk tiga dusun atau sekitar 660 keluarga.

“Kelompoknya diberikan pelatihan maintenance PLTMH. Lalu dari sana berkembang juga UMKM kopi dengan memanfaatkan surplusnya listrik pada siang hari sehingga bisa dimanfaatkan untuk penggunaan mesin roasting kopi,” jelas Nur Agung Sugiarto.

Baca Juga: Ini Wujud Komitmen Adaro dalam Proyek Energi Terbarukan

Ada juga program CSR di Unit Pembangkitan Gresik, yakni Program Pijar Berdaya. Pijar Berdaya merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada lingkungan dan kesehatan ibu dan anak. Program ini dilaksanakan di tiga desa, yaitu Desa Kramatinggil, Desa Sidorukun, dan Desa Pulopancikan.

Tujuannya memberikan kontribusi nyata pada lingkungan yang lebih berkualitas dan mampu memberikan manfaat ekonomi masyarakat dari lingkungan sekitar. Bentuk subprogramnya berupa bank sampah, bank tanaman, polihatra, dan kafe jamu.

Kemudian, program CSR di Unit Pembangkitan Brantas, yakni Program Batik Sengguruh. Program ini merupakan program pengembangan batik khas malangan. Kelompok terdiri atas 17 orang di mana tiga orang di antaranya merupakan difable.

 



Ekspedisi Energi 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya