SOLOPOS.COM - Pengunjung berjalan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Rabu (20/10/2021). TSTJ Solo mulai memperbolehkan anak usia dibawah 12 tahun untuk berkunjung sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo Nomor 067/3529 yang kembali melonggarkan aktivitas masyarakat. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pengelola destinasi wisata di Solo optimistis kondisi pariwisata di 2022 nanti akan lebih baik dari 2021. Saat ini sejumlah destinasi di Solo juga telah bersiap untuk menyambut 2022 dengan tanpa mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Diketahui sejak beberapa bulan lalu, sejak Juli, destinasi pariwisata di Kota Solo sudah mulai dibuka. Geliat pariwisata pun sudah mulai terasa, terlebih setelah pelonggaran kegiatan masyarakat secara bertahap dilakukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian pada 20 Oktober sudah diterbitkan kebijakan pelonggaran kunjungan dengan tidak adanya batasan usia.
Hal itu disambut antusias oleh para pengelola objek wisata.

Baca Juga: PHRI Optimistis Okupansi Hotel Soloraya Membaik, Ini Faktornya

Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santosa, berharap setelah momentum Natal dan Tahun Baru ini tidak ada lagi cerita munculnya varian baru Covid-19 atau lonjakan kasus Covid-19. Dengan begitu iklim pariwisata bisa pulih.

“Semoga varian virus baru tidak merajarela, dengan begitu tahun 2022 diharapkan sudah membaik terlebih untuk sektor pariwisata. Kalau masih ada liburan lagi, kami proyeksikan 10.000 pengunjung [dalam sehari], bagus lah setiap hari,” kata dia.

Seperti untuk momentum Natal dan Tahun Baru kali ini diperkirakan kunjungan akan mencapai 15.000 orang pada puncak kunjungan. Diperkirakan puncak kunjungan akan terjadi pada 1 Januari 2022 nanti.

“Kalau memang situasi terus membaik, seperti Oktober sampai saat ini kan berlahan membaik, sudah bagus lah. Dalam arti landai, sektor pariwisata berjalan, TSTJ juga dapat dampak positif,” lanjut dia. Dia mengatakan, sebelum pandemi pada 1 Januari bisa mencapai 21.800 orang pengunjung dalam sehari.

Baca Juga: BJB GreatPeople Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

Berharap Kondisi Semakin Baik

Meski begitu, ke depan prokes akan tetap menjadi perhatian khusus. Meski anak-anak boleh masuk, namun tetap harus didampingi orang tua yang sudah vaksin dibuktikan dengan aplikasi PeduliLindungi atau surat keterangan sudah vaksin. Dia menyebutkan saat ini jumlah kunjungan rata-rata untuk hari-hari biasa sekitar 500-600 orang, untuk Minggu bisa mencapai 3.000-3.500 orang. Sedangkan untuk Sabtu bisa sampai 2.000 orang.

“Dengan begitu masih jauh dari ketentuan jumlah kunjungan maksimal 75%. Untuk kapasitas normal kami sekitar 20.000 orang,” jelas dia, belum lama ini.

Sedangkan di Mangkunegaran, saat ini jumlah kunjungan wisatawan juga sudah mulai meningkat. Abdi dalem bidang pariwisata di Mangkunegaran, Joko Pramudyo, mengatakan saat ini pengunjung domestik sudah mulai masuk.

“Kemarin sudah ada untuk domestik. November, domestik sudah 533 orang. Desember sampai tanggal 23 sudah 748 orang. Mungkin sampai akhir bulan bisa mencapai 1.000 orang,” kata dia, Selasa (28/12/2021).

Dia menyebutkan, kondisi tahun ini sudah lebih baik dari 2020 lalu. Kemudian pada 2022 nanti dia berharap kondisinya akan lebih baik dari tahun ini.

Baca Juga: Pengaduan Konsumen Lembaga Keuangan: 20 Persen Fintech, Bank 44 Persen

“Semoga saja untuk pandemi Covid-19 terus melandai, harapannya hilang. Tamu sudah banyak yang reservasi. Kemarin beberapa sekolah dari Jakarta sudah reservasi mau datang bulan depan [Januari 2022]. Perusahaan-perusahaan dari luar daerah juga. Travel agen sudah banyak yang melakukan survei, menanyakan. Intinya sudah ada perkembangan positif. Kami berharap tahun depan bisa lebih baik. Pulih seperti sedia kala,” kata dia.

Bahkan untuk menyambut 2022, dia mengatakan Pura Mangkunegaran sudah melakukan beberapa renovasi. Mulai dari taman, tempat parkir dan sebagainya.

Namun dia menekankan, akan tetap nenjalankan protokol kesehatan. Setiap pengunjung wajib nematuhi prokes. Wajib bermasker dan menjaga jarak.

“Jam dan alur diatur dengan prokes. Sekarang sudah agak longgar. Dulu per pemandu hanya 10 orang, sekarang kami coba 15-20 orang. Selama di dalam bermasker, kerumunan dikendalikan,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya