SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Google/ go-kerja.com)

Kondisi ekonomi yang sedang lesu memicu sejumlah perusahaan melakukan PHK karyawan.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan tidak bisa dihindari dan kondisi tersebut harus dipahami oleh para pekerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak ada pengusaha yang ingin mem-PHK karyawan, tetapi kalau kondisi ekonomi seperti ini pasti menyulitkan operasional perusahaan,” kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi di Semarang, Selasa (1/9/2015).

Bahkan, penutupan perusahaan di tengah lesunya kondisi ekonomi seperti saat ini juga tidak bisa terhindarkan. Menurut dia, perusahaan sulit untuk beroperasi mengingat permintaan dari pasar luar negeri mengalami penurunan.

“Kondisi ekonomi yang sedang lesu ini tidak hanya terjadi di dalam negeri tetapi juga luar negeri, hampir semua negara tujuan ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan negatif,” katanya.

Menurut dia, para pengusaha tentu ingin mempertahankan perusahaan agar tetap beroperasi, dengan demikian tidak perlu ada langkah PHK yang dilakukan oleh pengusaha. Meski demikian, pihaknya berharap para pekerja memahami kondisi perusahaan saat ini.

“Jika memang karyawan tersebut betul-betul memahami kondisi perusahaan tentu mereka memahami pula langkah tersebut terpaksa diambil, justru yang melakukan aksi demonstrasi itulah yang tidak memahami kondisi perusahaan,” katanya.

Meski demikian, jika kondisi ekonomi kembali baik tidak menutup kemungkinan jika suatu saat perusahaan akan kembali beroperasi normal.

“Para pengusaha biasanya akan tetap memprioritaskan karyawan-karyawan yang dulu pernah bekerja di perusahaan tersebut, bagaimanapun pasti perusahaan mengutamakan pengalaman kerja,” katanya.

Sementara itu, bagi perusahaan yang berhenti beroperasi atau tutup biasanya sulit kembali membuka perusahaan tersebut. Menurut dia, perusahaan bisa kembali beroperasi jika diminati dan dibeli oleh investor lain.

“Tetapi selama tidak ada investor yang membeli akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi. Jika ada karyawan yang dulunya bekerja di perusahaan tersebut lebih baik mencari peluang di perusahaan lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya