SOLOPOS.COM - Salah satu sesi latihan di Rumah Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, sebelum tampil di Apokaliptika: A Journey of Rock In Solo pada Sabtu (18/12/2021). (Instagram @rockinsolofestival)

Solopos.com, SOLO – Konser pra event Rock in Solo bertajuk Apokaliptika: A Journey of Rock In Solo tinggal menunggu hari. Komposisi tiga gamelan yakni gamelan Jawa, Sekaten, dan Banyuwangi bakal mewarnai napas metal lagu-lagu cadas Down For Life (DFL), di Terminal Tirtonadi Cinvention Hall Solo, Sabtu (18/12/2021) nanti.

Tangan dingin komposer gamelan progresif andalan Solo, Gondrong Gunarto, meramu suara gamelan hingga menyatu dengan musik metal DFL yang digawangi Stephanus Adjie (vokal), Rio Baskara (gitar), Isa Mahendrajati (gitar), Mattheus Amadeus (drum), Muhammad Abdul Latief (drum), serta Adria Sarvianto (sequencer).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gon Gun, sapaannya, menciptakan komposisi epik agar menyatu dengan nyawa hardcore DFL. Begitu juga DFL, beberapa kali menyesuaikan komposisi musik mereka agar bisa membaur dengan gamelan.

Baca Juga: Antusias Menyambut Kebangkitan Rock in Solo

DFL beserta Gunarto memulai latihan sejak dua pekan terakhir. Mereka hiatus bersama di Rumah Banjarsari setiap pagi hingga menjelang sore. Diskusi dan otak atik komposisi terus dilakukan demi performa terbaik di panggung prestisius akhir pekan ini.

Sang vokalis DFL sekaligus inisiator Rock in Solo, Adjie, dan Gunarto sepakat komposisi metal dan gamelan nantinya tak hanya bertemu. Tapi menyatu hingga mencipta aransemen baru menggabungkan keduanya.

Akan ada beberapa nomor andalan yang dibawa oleh dua punggawa Apokaliptika: A Journey of Rock In Solo ini. Salah satunya yakni Apokaliptika yang merupakan single andalan DFL dirilis pada Mei 2020.

Baca Juga: Sah! Polisi Izinkan Konser Musik Pre-Event Rock In Solo 2021

Gunarto saat berbincang dengan Solopos.com sesuai latihan, Selasa, mengatakan pemilihan gamelan sekaten, Banyuwangi, dan gamelan Jawa telah melalui pertimbangan panjang. Ketiganya dinilai memiliki karakter yang cukup kuat dan bisa disandingkan dengan musik keras DFL.

“Banyuwangi sendiri sudah sangat metal. Membutuhkan kecepatan pemain, dituntut keterampilan tinggi. Gamelan sekaten, metalnya orang Jawa selalu lebih kalem, gamelan ini suaranya kuat sekali,” terangnya.

Ketiganya dimainkan di judul lagu yang berbeda-beda. Misalnya saat Apokaliptika, Gunarto, menggunakan gamelan sekaten. Sementara saat lagu Pesta Partai Bar Bar diiringi komposisi musik kerakyatan dalam Tari Soreng Magelangan.

Baca Juga: Siap-Siap! Ada Pesta Temu Kangen Pecinta Rock In Solo Desember Nanti

Gunarto juga memasukkan tembang-tembang dan vokal Jawa yang menjadi nyawa musik karawitan. Tembang tersebut dibuat dari pengembangan lirik lagu DFL. Ada yang dibuat dengan Bahasa Jawa, maupun Bahasa Indonesia.

Adjie, mengatakan panggung Apokaliptika menceritakan tentang perubahan peradaban. Mulai sebelum pandemi hingga di titik sekarang ini. Bagian dari perjalanan penting RIS 2022 tersebut juga menjadi simbol Bhineka Tunggal Ika di ranah seni dan musik.

DFL sebagai punggawa pentas menggandeng belasan musikus dan seniman andalan Kota Solo sebagai kolaborator. Adjie cs mempertemukan musik metal, tradisi, dan seni lain yang sebelumnya seolah bersekat dan berjarak.

Baca Juga: Ada Down For Life hingga Doel Pecas Ndahe di Pemanasan Rock In Solo

Para bintang tamu tersebut di antaranya  penari Luluk Ari dan Agus Margiyanto; musisi keroncong, Endah Laras; vokalis band black metal Bandoso, Pintus; serta musisi blackmetal gaek, Djiwo “Kita menembus batas-batas. Di panggung nanti, DFL meninggalkan entitas DFL, Gondrong Gunarto juga. Kita jadi satu. Yang jelas kami sangat menikmati prosesnya. Hasilnya nanti, penonton yang menilai. Penonton akan kami suguhi pentas metal yang berbeda dari biasanya. Silahkan menikmati,”  kata Adjie.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya