SOLOPOS.COM - Suryanto, pengrajin kompor serabi di Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Rabu (29/9/2021). Penjualan alias pemasaran kompor serabi bikinannya mengandalkan secara online, yakni medsos dan marketplace. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATENKebo nyusu gudel. Peribahasa dalam bahasa Jawa itu kiranya pas untuk menggambarkan kiprah seorang pengrajin kompor serabi asal Jetis RT 003/RW 002, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, yakni Suryanto, 40.

Sejak dua tahun terakhir, Suryanto melirik usaha pembuatan kompor serabi. Berkat keuletan dan ketekunannya, kompor serabinya telah dibeli pelanggan di berbagai daerah di Tanah Air.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sistem penjualan kompor serabi dilakukan serba-online. Suryanto hanya mengandalkan penjualan kompor serabinya melalui media sosial (medsos) dan marketplace.

Baca Juga: Hii! Ular Weling 100 Cm Sembunyi di Rak Toko Modern di Klaten

Di luar dugaan, penjualan sistem online dinilai memudahkannya dalam mengais rezeki. Padahal di awal usahanya, Suryanto mengaku sama sekali tak melek teknologi.

Kisah kesuksesan Suryanto dalam memasarkan kompor serabi bermula dari campur tangan salah seorang anaknya untuk ikut memasarkan kompornya, yakni Muhammad Mega Yuda Pratama.

Waktu itu, Muhammad Mega Yuda Pratama masih duduk di bangku SMP. Saat melihat ayahnya kesulitan memasarkan kompor serabinya, bocah SMP ini menyarankan ke ayahnya agar menjual kompor via medsos (Facebook/FB) dan marketplace.

Baca Juga: Vaksinasi di Pandean Boyolali Ditarget Selesai Oktober

Lantaran ayahnya tak melek teknologi, Muhammad Mega Yuda yang mengatur pemasaran. Hal itu dimulai dari mem-posting barang hingga menjalin komunikasi dengan calon pelanggan di dunia maya.

Begitu dipasarkan secara online, ternyata kompor serabi bikinan Suryanto digandrungi para bakul serabi di Tanah Air, seperti di Soloraya, Sulawesi, Papua, Bali, Batam, dan lainnya.

Begitu menyadari dampak pemasaran online yang dinilai luar biasa, Suryanto pun belajar cara ber-medsos dan “bermain” marketplace ke anaknya. Harga satu unit kompor serabi bikinan Suryanto dijual senilai Rp900.000-Rp3 juta.

Baca Juga: PTM di Boyolali Lancar, Prokes di Luar Sekolah Harus Diperhatikan

 

Kuat

“Ternyata penjualan secara online itu sangat menguntungkan. Saya enggak perlu repot untuk berkeliling untuk memasarkannya. Jadinya lebih ngirit tenaga. Saya pun belajar dengan anak saya soal ini. Saat sekarang, anak saya sudah duduk di bangku SMA. Gara-gara penjualan secara online ini, saya bisa menjual kompor serabi 3-4 unit dalam satu bulan. Selain kompor serabi, juga ada kompor pukis,” kata Suryanto, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya, Rabu (29/9/2021).

Suryanto mengatakan kompor serabi bikinannya dikenal sangat kuat. Kompor serabi bikinannya mampu menahan beban seorang manusia (bertubuh ideal).

Bahan baku pembuatan kompor serabi berupa besi, galvalum, dan kuningan. Pembuatan satu unit kompor serabi ukuran besar dirampungkan dalam waktu 4-5 hari.

Baca Juga: Fenomena Upwelling Bikin Petani Ikan WGM Wonogiri Cemas

“Berjualan secara online juga ada kelemahan. Dulu pernah saya mengirim barang, ternyata enggak dibayar. Agar tak terjadi hal seperti itu lagi, saya minta pelanggan melunasi terlebih dahulu. Setelah pelunasan, baru dilakukan pengiriman barang. Hasil dari penjualan kompor serabi secara online ini bisa memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Jauh sebelum membikin kompor serabi, Suryanto telah beberapa kali berwirausaha. Sempat bekerja di bidang mebel, Suryanto juga mengembangkan usaha pembesaran itik (pedaging).

“Usaha yang terakhir itu itik pedaging. Tapi gagal gara-gara muncul pandemi Covid-19. Di awal-awal itu kan banyak daerah yang lockdown. Padahal, sudah masuk masa panen. Saat bisnis itik itu sempat merugi Rp17 juta. Saat sekarang, saya fokus di kompor serabi ini saja. Menjamurnya usaha serabi di Tanah Air juga berpengaruh ke usaha saya,” kata Suryanto yang mengaku hanya mengeyam pendidikan hingga bangku SMP tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya