SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Komunitas Motor Mitra Polisi (Kompol) Klaten melakukan sweeping ranjau paku di Jalan Solo-Jogja demi membantu kelancaran arus mudik maupun balik di ruas jalan nasional tersebut.

Pada Sabtu (8/6/2019) siang, sejumlah angota komunitas pencinta sepeda motor itu keluar dari pos pemantauan arus mudik dan arus balik yang mereka dirikan di dekat persimpangan RSI Klaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat keluar dari pos, mereka tak mengendarai sepeda motor. Sebaliknya, para kawula muda itu justru berjalan kaki ke arah Jalan Solo-Jogja. Sambil berjalan kaki, sorot mata mereka ditujukan ke jalan yang beraspal.

Mereka menyisir Jalan Solo-Jogja di dekat persimpangan RSI Klaten dengan teliti. Sasaran mereka, ranjau paku yang diduga disebar oleh orang tak bertanggung jawab. Saat ban sepeda motor terkena ranjau paku, ban akan kempes. Hal tersebut dinilai merugikan pengendara sepeda motor.

“Kami menyebut kegiatan ini sweeping ranjau paku. Kegiatan ini berangkat dari kegelisihan kami terhadap banyaknya pemudik yang mengalami ban bocor. Kebetulan, di pos kami ada fasilitas tambal ban gratis. Saat menambal ban, kami selalu menemukan paku,” urai Penanggung Jawab Kompol Klaten, Hery Peking, 42, saat ditemui , di persimpangan RSI Klaten, Sabtu.

Pihaknya curiga ada oknum menyebar paku di Jalan Solo-Jogja. Dalam sweeping itu, anggota Kompol Klaten menemukan paku dari berbagai ukuran seberat kurang lebih dua kilogram.

Hery Peking mengatakan kegiatan pemantauan arus mudik dan arus balik sudah dilakukan Kompol Klaten sejak lima tahun terakhir. Sepanjang kurun waktu tersebut, anggota Kompol Klaten baru menemui ulah orang tak bertanggung jawab dengan menyebar ranjau paku di Jalan Solo-Jogja di tahun 2019.

Dia membeberkan pos pemantauan milik Kompol Klaten berdiri sejak H-3 Lebaran hingga H+3 Lebaran. Pos tersebut dijaga selama 24 jam setiap harinya oleh anggota Kompol yang terdiri dari 83 klub motor all varian di Kabupaten Bersinar.

“Sepanjang kami berjaga di sini, sudah ada 30 pengendara sepeda motor yang kami tambal bannya [gara-gara terkena ranjau paku].  Yang kami lakukan hanya melakukan sweeping ranjau paku. Kami tak sampai mengejar siapa pelaku di balik ini. Yang pasti, pelakunya bukan pemilik tambal ban di sekitar RSI Klaten. Soalnya selama kami berjaga di sini, beberapa tukang tambal ban di sekitar sini tutup,” katanya.

Sekretaris  Kompol Klaten, Dwi Komo, 28, memerinci anggota Kompol Klaten turut aktif dalam mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2019.

Dia menjelaskan selama berjaga secara mandiri di persimpangan RSI Klaten, Kompol Katen sudah melakukan 30 tambal ban gratis, enam kali pelayanan ojek gratis (hingga ke Jogja), lima kali memperbaiki kasus putus streng,dua kali mengganti busi sepeda motor, dua kali ganti oli, ganti olor kopling,m emperbaiki piston, dan lain sebagainya.

“Saat kami di sini juga sempat mendorong mobil yang mogok [sekaligus memperbaikinya]. Dengan cara memberikan bantuan seperti ini, rasanya kami ikut plong. Kami sudah memberikan bantuan ke pemudik secara cuma-cuma. Kami juga telah melakukan sweepingranjau paku yang dinilai merugikan pengendara sepeda motor,” jelasnya.

Dia membeberkan berbagai kegiatan dilakukan Kompol Klaten untuk mengubah citra anak motor dari yang dikesankan ugal-ugalan menjadi peduli terhadap sesama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya