SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Jogja (Solopos.com)-Empat pelaku pembobolan bank senilai Rp300 juta ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal (Reksrim) Polresta Jogja. Sindikat lintas provinsi yang kebanyakan melibatkan para lansia itu membobol bank dengan menggunakan data palsu pensiunan PNS yang diperoleh dari bekas seorang pensiunan pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi diketahui menangkap empat pelaku sejak Kamis (29/9/2011) lalu. Mereka yakni Ratna Hidayati, 59 warga Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Nurlela, 35, ibu rumah tangga warga Cimanggu Kecil, Ciwaringin, Bogor, Jawa Barat, Muhamad Nuh, 60, warga Kp. Tarikalot, Jatitunggal, Sumedang, Jawa Barat, serta Pari Warsiny, 58, warga Mekar Jaya, Kec. Sekar Jaya, Depok, Jawa Barat. Mereka di tangkap saat hendak mengambil uang untuk ke sekian kalinya di Bank Saudara dan Bank BTPN Jogja lewat pinjaman yang mereka ajukan.

Jumat (30/9/2011) sekitar pukul 16.00 WIB kemarin, ke empat tersangka diperiksa kembali oleh penyidik. Di hadapan penyidik, pelaku mengaku mendapat perintah dari sesorang bernama Totok dan Titik. Totok diketahui sebagai bekas pensiunan pegawai BKN yang tahu data pegawai pensiun di Indonesia. Keduanya kini menjadi buron polisi.

Caranya, pelaku mengajukan kredit pensiun ke kedua bank tersebut dengan menggunakan dokumen palsu seorang pensiunan PNS atas nama Mujaini warga Jetis, Jogja yang didapat dari Totok. Ke empat pelaku melakukan aksi di dua bank secara bergantian dengan menggunakan dokumen yang sama.

Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Donny Siswoyo mengatakan, pegawai bank mencurigai dokumen yang diajukan pelaku. “Setelah di cek oleh pegawai bank, ternyata saat pengecekan ada kecurigaan karena ada data yang berbeda. Lalu dikroscek ternyata ada kejanggalan, lalu bank menghubungi kita. Setelah dicek di TKP ternyata datanya tidak sesuai,” terang Donny.

Dari hasil penyidikan juga diketahui ke empatnya memiliki peran tersendiri saat menjalankan aksinya. Ada yang berperan sebagai peminjam ada pula sebagai penerima dokumen dari Totok. Ke empatnya diketahui sebagai pelaksana lapangan. “Dokumen dibuatkan pensiunan PNS itu (Totok), karena dia di pusat, data kan di pusat sana,” tutur Kanit Buser Polresta, Aiptu Edi Samosir.

Akibat aksi para lansia tersebut ke dua bank rugi hingga Rp300 juta. Bank Saudara tertipu Rp240 juta sedangkan BTPN sebesar Rp60 juta. Uang itu berhasil dibobol karena sebagian pinjaman sudah cair. Sementara hingga kini polisi masih memburu buronan yang diketahui berada di luar Jogja tersebut. “Orang bank juga sudah diperiksa, kami masih menyelidiiki lebih lanjut,” ujar Donny Siswoyo.

Sementara itu salah satu pelaku, Ratna Hidayati kepada penyidik mengaku hanya mendapat sedikit bagian dari total uang yang sudah mereka dapat. “Sudah empat kali (ambil uang), cuma dapat sedikit Rp16 juta dari BTPN,” tutur ibu berkacamata ini. Adapun Nurlela mengaku mendapat bagian sebanyk Rp40 juta. “Dapat Rp40 juta, rinciannya ada,” ungkap perempuan yang terus menutupi wajahnya saat diperiksa penyidik tersebut.

(JIBI/Harian Jogja/bes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya