SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan anjing (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, KLATEN – Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengisahkan di kompleks Sendang Sumber Joyo Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara sempat dikenal sebagai abatoar alias tempat jagal anjing pada zaman dahulu. Namun sekarang, kondisi itu dinilai sudah berputar 180 derajat sehingga warga Desa Jonggrangan dikenal memiliki kesadaran tinggi dalam menjalin kerukunan antarumat beragama.

Hal itu diungkapkan Yoga Hardaya di sela-sela memberikan sambutan saat Pengukuhan dan Pembinaan Pengurus Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Sabtu (21/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Klaten di bawah kepemimpinan Syamsuddin Asrofi baru saja memperluas peran PKUB hingga tingkat desa pascamembentuk PKUB di 26 kecamatan. Desa Jonggrangan terpilih sebagai pilot project desa sadar kerukunan antarumat beragama di tingkat Jateng.t

“Apa Pak Syamsuddin tidak salah? Pertama kali desa di Klaten yang dikukuhkan PKUB-nya kok Desa Jonggrangan. Padahal, saat Pak Gubernur datang ke isolasi terpusat (isoter) di GOR Gelarsena, tanya ke warga dimasakke apa, dijawab sengsu [tongseng asu/anjing]. Di bawah ini [kompleks Sendang Sumber Joyo Jonggrangan] pernah sebagai tempat abatoarnya [tempat jagal]. Tapi itu dulu. Sekarang sudah berubah 180 derajat,” kata Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, di sela-sela memberikan sambutan di hadapan tamu undangan di Jonggrangan, Klaten Utara.

Baca juga: Kulonprogo Jadi yang Pertama Tegakkan Larangan Perdagangan Daging Anjing, Solo Kapan?

Toleransi Warga Jonggrangan Klaten

Yoga Hardaya mengatakan warga di Jonggrangan memiliki semangat toleransi yang tinggi. Warga dengan berbagai latar belakang agama dapat hidup rukun di Jonggrangan.

“Di sini ada gereja. Di seberang jalan ada masjid. Kerukunan antarumat beragama di sini tak hanya teori, tapi kenyataan. Jonggrangan di zaman dahulu dengan zaman sekarang itu sangat berbeda. Saya tahu karena saya kelahiran sini,” katanya.

Yoga Hardaya mengucapkan selamat ke pengurus PKUB Jonggrangan yang telah dikukuhkan FKUB Klaten. Pengukuhan PKUB di Desa Jongrangan bukan hanya berlangsung simbolik. Sebaliknya, keberadaan PKUB di tingkat desa diharapkan dapat mewadai, mengakomodasi, dan mengkomunikasikan umat beragama.

“Di Jonggrangan ini bekas terminal dan bekas makam didirikan Masjid Agung Al Aqsha. Yang datang ke situ tak hanya umat Islam. Semua masyarakat pada penasaran dan ingin selfie [bentuk kerukunan antarumat beragama],” katanya.

Baca juga: Muhammad Kece Buka Suara Setelah Dikecam MUI

Kepala Desa (Kades) Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Sunarno, mengatakan di desanya terdapat kurang lebih 4.000 jiwa yang tersebar di 10 dukuh atau 22 RT/7 RW.

“Di desa kami ada Masjid Al Qowiyyu dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) yang saling berdekatan [di dekat Joglo Sendang Sumber Joyo Jongrangan]. Kerukunan antarumat beragama di sini terjalin dengan baik. Tak pernah ada gesekan antarumat beragama,” katanya.

Baca juga: Akses Pengunjung Masuk Tawangmangu Ditutup Sementara Pada Minggu

Sebagaimana diketahui, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pernah berkunjung ke tempat isolasi terpusat (isoter) di GOR Gelarsena yang berlokasi di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (4/8/2021).

Pada kesempatan itu, Ganjar sempat berdialog dengan warga yang berada di tempat isoter. Salah satunya, bertanya ke warga tentang makanan favorit. Tanpa diduga, salah seorang warga isoter nyeletuk sengsu. “Tak tutuki hlo,” kata Ganjar Pranowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya