SOLOPOS.COM - Perkantoran kompleks Pemkab Boyolali di Mojosongo (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI—Satgas Penanganan Covid-19 Boyolali menyiapkan strategi antisipasi kerumunan yang timbul saat momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Salah satunya menutup sementara kompleks perkantoran Pemkab Boyolali untuk meminimalisasikan risiko persebaran Covid-19.

Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko Mulyono, mengatakan langkah tersebut diambil lantaran kompleks perkantoran Pemkab Boyolali merupakan ruang publik yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul. Meski begitu, dia belum bisa memastikan berapa lama ruang publik tersebut akan ditutup. Pihaknya masih menunggu rapat koordinasi yang dilakukan pada Selasa (14/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di kompleks perkantoran Pemkab itu kan banyak digunakan kegiatan, PKL saja ada sekitar 300 hingga 400 usaha, ada permainan anak-anak dan lain-lain. Jadi diputuskan untuk ditutup sementara waktu. Awalnya akan ditutup pada 24-25 Desember 2021 dan 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Tapi hari ini [Selasa] diadakan rapat lagi mungkin ada perubahan, kami masih menunggu hasilnya. Tapi untuk kepastian ditutup itu pasti sebagai langkah antisipasi gelombang tiga,” ungkap Tri kepada Solopos.com,  Selasa.

Baca Juga: Disporapar Jateng Gelar Boyongan Pedagang Warung Apung Rawa Jombor

Selain langkah menutup kompleks perkantoran, Tri Joko juga mengatakan langkah lainnya yang dilakukan Satpol PP Boyolali dengan melakukan penyisiran wilayah. Sejumlah personel akan diterjunkan untuk memantau situasi dan menertibkan kerumunan saat momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

“Nanti kalau ada kerumunan yang ditemukan oleh personel pastinya akan ada upaya pembubaran. Sekarang kan kondisinya sudah landai, kalau dibiarkan kerumunan tanpa ada kontrol kan kasihan masyarakat lainnya kalau muncul klaster atau gelombang ketiga. Oleh karena itu, langkah ini diambil agar pandemi segera selesai,” imbuh dia.

Terpisah, Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, mengatakan antisipasi gelombang ketiga saat momen Nataru masih menunggu anjuran dari pusat. Hal tersebut termasuk kebijakan untuk melakukan sampling swab acak ke masyarakat saat perayaan Nataru.

Baca Juga: Rawa Jombor Klaten Nyaris Bersih dari Bangunan, Tersisa 235 Karamba

“Untuk penerjunan tim yang melakukan swab acak di sejumlah lokasi masih belum ada keputusan. Kami masih menunggu perintah. Untuk sementara ini kami masih belum ada agenda mengarah ke sana,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya