SOLOPOS.COM - Ilustrasi inovasi (freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah mengajukan 10 inovasi untuk bersaing pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Pemkab Sragen optimistis bisa lolos top inovasi dalam kompetisi tersebut. Pengumuman kompetisi inovasi itu akan dilakukan pada Juni 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepuluh inovasi itu meliputi Pelayanan Pendaftaran Kependudukan Terpadu atau Pandu Online, Siji Kader Siji Stunting atau Jikajiting, dan Unit Reaksi Cepat Sinergi dengan Patriot Sragen. Selain itu, Cegah dan Tangani Stunting Menuju Anak Sehat disingkat Canting Mas, Pelayanan Terpadu Keliling atau Panterling, dan Sigap Tuna Sosial.

Inovasi lainnya Calon Anak Sehat, Calon Ibu Sehat, Cita-cita Untuk Semua atau CAS CIS CUS, Masyarakat Sidoharjo Daftar Vaksin Covid-19 Online disingkat Mas Davon, dan Koordinasi Intensif Satu Atap dengan Relawan atau Kita Lawan. Inovasi terakhir, yakni Ruang Internet Biar Tidak Bozen disingkat Ruang Netizen.

Baca Juga : Sragen Luncurkan Aplikasi “Si Anton”, “Pandu, dan “Pelanduk”, Apa Itu?

Kabag Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Mulyono, kepada Solopos.com, Minggu (24/4/2022), menerangkan pengusulan 10 inovasi tersebut sudah dilakukan pada Jumat (15/4/20220. Sebanyak 10 inovasi itu sudah melewati seleksi ketat dari puluhan inovasi yang dimiliki organisasi perangkat daerah (OPD) Sragen.

“Kami menargetkan 10 inovasi yang sudah dikirim ke Kemenpan RB itu ada yang lolos top inovasi. Sragen dikenal gudangnya inovasi sesuai program Ibu Bupati, yakni satu OPD satu inovasi. Seleksi 10 proposal inovasi berdasarkan Keputusan Kemenpan RB No.50/2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan KIPP,” jelas Mulyono.

Baca Juga : 3 Hari Jelang Pensiun, Pejabat Sragen Luncurkan 3 Inovasi

Tak Mengajukan Proposal

Subkoordinator Pelayanan Publik dan Tata Laksana Bagian Organisasi Setda Sragen, Wijiyanto, menambahkan Sragen selalu mengirimkan proposal ke Kemenpan RB untuk mengikuti kompetisi tersebut setiap tahun. Tetapi, belum ada yang lolos top 99.

Pada tahun ini, Wijiyanto menyampaikan Sragen optimistis minimal lolos top 99. “Dalam penyeleksian, kami berkoordinasi dengan Bappeda Litbang yang memiliki database inovasi. Sebanyak 23 OPD diundang untuk menyiapkan proposal. Dari 23 OPD itu 10 OPD yang mengirimkan proposal,” jelasnya.

Pemkab Sragen melengkapi berkas adiministrasi dari 10 proposal itu sehingga bisa berkompetisi dengan daerah lainnya. Wijiyanto berharap dari 10 proposal inovasi itu bisa masuk top 45 sehingga mendapatkan dana insentif daerah (DID).

Baca Juga : Selamatkan Arsip Penanganan Covid-19 Sragen, Inovasi Simpatic Dibuat

Untuk menuju ke sana, ujar dia, Sragen sudah memenuhi syarat karena mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) selama beberapa tahun ini secara berturut-turut. Selain itu, Sragen menerapkan kebijakan anggaran tepat waktu.

Dia menyebut petunjuk teknis (juknis) KIPP dari Kemenpan RB berbeda-beda setiap tahun. Dia mencontohkan ada tiga kategori pada 2021, yakni kategori umum, khusus, dan replika. Tetapi, tahun ini hanya kelompok umum dan khusus.

“Sebenarnya UPTPK [Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan] itu mendapat undangan khusus, tetapi sepertinya tidak mengajukan proposal.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya