SOLOPOS.COM - Warga dan sukarelawan memperbaiki tanggul di Sungai Gamping, Burikan, Cawas, Klaten, Senin (11/1/2021). (Istimewa-dok. Pemdes Burikan)

Solopos.com, KLATEN -- Warga dan sukarelawan, Senin (11/1/2021), bahu-membahu memperbaiki tanggul Sungai Gamping di Burikan, Kecamatan Cawas, Klaten, yang jebol.

Perbaikan tanggul Sungai Gamping memanfaatkan beronjong besi yang diisi bebatuan agar kuat menahan derasnya air sungai saat hujan deras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diberitakan sebelumnya, tanggul di dua lokasi di Sungai Gamping, Desa Burikan, Kecamatan Cawas jebol, Rabu (6/1/2021).

Lacak Alamat TKW yang Jenazahnya Telantar di Malaysia, Disnaker Sragen Malah Kaget

Ekspedisi Mudik 2024

Jebolnya tanggul itu mengakibatkan areal pertanian seluas 40 hektare terendam banjir. Tanggul yang jebol, masing-masing sepanjang sekitar 20 meter dan 30 meter.

"Perbaikan tanggul sudah dilakukan. Tanggul yang jebol di sisi utara sudah diperbaiki hingga 85 persen. Sedangkan tanggul yang di sisi selatan atau tempukan sungai baru 25 persen perbaikannya. Soalnya yang sisi selatan itu membutuhkan waktu langsiran material," kata Kepala Desa (Kades) Burikan, Kecamatan Cawas, Surata, kepada Solopos.com, Senin (11/1/2021).

Surata mengatakan pemerintah desa (pemdes) telah menyusun jadwal ke warganya dalam memperbaiki tanggul.

Larangan WNA Masuk ke Indonesia Diperpanjang 14 Hari

Perbaikan tanggul dilakukan secara gotong royong agar cepat selesai.

"Setiap perbaikan tanggul kami kerahkan warga di dua RW di tempat kami. Harapannya agar segera rampung perbaikannya. Di samping warga, ada juga sukarelawan dan elemen masyarakat lainnya di Klaten yang membantu," katanya.

Untuk diketahui, di Burikan sudah tersedia 150 beronjong dan 9.000-an sandbag.

Disinggung tentang tanaman padi yang sempat terendam air sungai selama satu hari, Surata mengatakan tanaman padi di dekat tanggul masih bisa tumbuh dan berkembang. Hanya saja, hasil panenan kali ini diprediksi tak optimal.

PPKM Dimulai, Gubernur Ganjar Ngoprak-Oprak Warga Agar Pakai Masker

"Banjir besar itu hanya sehari. Jadi tidak terlalu berisiko ke tanaman," katanya.

Hal senada dijelaskan salah seorang petani di Burikan, Widodo. Luapan air Sungai Gamping selama sehari tak sampai mengakibatkan terjadinya gagal panen di daerahnya.

"Kalau gagal panen mungkin enggak. Tapi, hasilnya tidak akan optimal. Mungkin separuhnya dari kondisi normal. Terlebih, saat ini serangan hama tikus mulai muncul," kata Widodo.

Dia menjelaskan di waktu normal sawah seluas satu patok bisa menghasilkan Rp4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya