SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)--Sejumlah anggota DPRD Sukoharjo yang berada di Komisi IV berharap kebijakan reposisi Puskesmas di Sukoharjo dikaji ulang. Hal itu dilakukan demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Anggota Komisi IV, M Samrodin mengatakan pelayanan kesehatan di Puskesmas pembantu (Pustu) masih memprihatinkan. Dia mencontohkan keberadaan Pustu Gentan di Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Meski ada tulisan UGD 24 Jam, namun ada warga yang ingin berobat pada pukul 17.00 WIB, terkadang sudah tidak ada dokter yang jaga. Para perawat juga tidak berani ketika diminta meneleponkan dokternya,” ujar Samrodin saat ditemui Espos di Gedung DPRD Sukoharjo, Kamis (16/9).

Dia menambahkan, seharusnya kebijakan reposisi Puskesmas itu tidak mengurangi pelayanan di Pustu. Para petugas kesehatan juga tidak boleh membedakan pelayanannya. Karena masyarakat yang akab berobat ke Puskesmas maupun Pustu sama-sama memerlukan pelayanan maksimal.

“Bolehlah ada kebijakan reposisi dengan alasan efisiensi. Namun, Puskesmas pusatnya juga harus ditingkatkan pelayanannya. Jangan yang satunya ditutup, sedangkan pengelolaan dan pelayanan di Puskesmas induk masih tetap sama saja. Kalau seperti itu, justru masyarakat yang dirugikan,” tegas Samrodin.

Dia menjelaskan, peningkatan layanan kesehatan memang harus menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten. Karena bidang kesehatan langsung berkenaan langsung ke masyarakat di berbagai lapisan. Untuk itu, anggaran layanan kesehatan sebaiknya dinaikan. Menurut Samrodin, anggaran kesehatan 2010 dinilai minim sekitar Rp 47 miliar. Anggaran itu sudah termasuk belanja pegawai dan belanja langsung.

“Bisa dimaklumi, jika perawat hanya digaji Rp 200.000 per bulan tapi dia dituntut bekerja keras pasti akan sulit,” paparnya.

Anggota DPRD Sukoharjo di Komisi IV, Sardjono menambahkan adanya kebijakan reposisi Puskesmas itu menyebabkan Puskesmas di Kecamatan Mojolaban kini tinggal satu.
“Okelah itu (Puskesmas-red) tinggal jadi satu. Tapi pelayanan harus lebih ditingkatkan,” pungkas dia.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya