SOLOPOS.COM - Ilustrasi divaksin Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Komisi IV DPRD Kabupaten Sukoharjo meminta vaksinasi Covid-19 bagi pelajar usia 12 tahun ke atas dipercepat. Pemkab Sukoharjo diminta aktif meminta kuota vaksin ke pemerintah pusat.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Agus Sumantri, mengatakan belum lama ini telah menggelar inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sejumlah sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa sekolah yang didatangi sidak antara lain SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Sukoharjo. Sidak digelar Komisi IV karena ingin melihat secara langsung penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam PTM di sekolah. “Dari hasil pemantauan kami di dua sekolah, pelaksanaan PTM berjalan lancar. Protokol kesehatan juga diterapkan dengan baik,” katanya, Minggu (19/9/2021).

Baca Juga: Belasan Makam di Polokarto Sukoharjo Dirusak, Batu Nisan Pecah Berserakan

Protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan dalam PTM tersebut seperti pengaturan jarak, jumlah siswa yang masuk, dan lainnya. Setiap siswa dalam satu pekan hanya masuk ke sekolah dua kali untuk PTM. Kemudian kantin sekolah juga tidak buka karena memang tidak ada waktu istirahat. “Jadi begitu PTM selesai langsung pulang,” ujarnya.

Agus mengingatkan agar prokes benar-benar diperhatikan oleh sekolah. Komisi IV tidak ingin ada klaster penularan virus corona selama PTM di sekolah yang baru saja dimulai di Sukoharjo.

Perasaan Aman

Sekretaris Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono, meminta agar vaksinasi pelajar dipercepat. Jika semua pelajar Sukoharjo sudah ikut vaksinasi Covid-19 otomatis akan memberikan perasaan aman saat mengikuti PTM, meski yang utama tetap prokes.

Baca Juga: Bulan Depan, Sekolah di Sukoharjo Berencana Tambah Kuota Siswa Hingga 50% saat PTM Terbatas

Komisi IV telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo agar vaksinasi bisa dipercepat. Dari informasinya vaksin sudah siap dan tinggal pelaksanaan saja. “Kalau bisa nanti vaksinasi diberikan di sekolah, jadi petugas yang datang. Kedatangan siswa dijadwal agar tidak terjadi kerumunan,” ujarnya.

Budi juga mengatakan sebenarnya Komisi IV menginginkan pelajar divaksin dulu sebelum PTM dimulai. Namun, karena pemerintah sudah mengintruksikan untuk memulai PTM, Komisi IV memberikan dukungan dengan penerapan prokes yang ketat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, mengatakan sejak dimulainya simulasi dan PTM terbatas 13 September lalu, hingga saat ini tidak ada kendala. Disinggung soal prokes dari masing-masing sekolah juga telah dilaksanakan dengan baik. “Setiap hari ada laporan secara daring dari masing-masing sekolah ke dinas dan hingga kini tidak ada hambatan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya