SOLOPOS.COM - Mulyanto Utomo mulyanto.utomo@solopos.co.id Wartawan Solopos

Mulyanto Utomo  mulyanto.utomo@solopos.co.id  Wartawan Solopos

Mulyanto Utomo
mulyanto.utomo@solopos.co.id
Wartawan Solopos

Akhir pekan lalu, saya ikut bergabung dengan para ”pengusaha militan” Kota Solo yang sedang bermimpi besar untuk mengubah wajah perekonomian Soloraya, yang dulu dikenal sebagai Subosuka-Wonosraten (Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten), menjadi kawasan paling berpotensi di bidang ekonomi tingkat nasional bahkan jika perlu internasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pengusaha yang tergabung dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo itu sedang berusaha merealisasikan mimpi mereka dengan membuat event promosi besar-besaran berskala internasional bernama Soloraya Creative Expo 2013. Ini bukan pekerjaan mudah. Ini pekerjaan berat. Ini bukan usaha main-main, bukan sekadar memenuhi agenda kerja organisasi.

”Ini adalah pertaruhan kami untuk mewujudkan Soloraya sebagai wilayah yang disegani di tingkat nasional dalam bidang ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera di kawasan ini,” kata Ketua Kadin Solo Gareng Haryanto dalam rapat pleno menyambut pelaksanaan Soloraya Creative Expo 2013 yang rencananya bakal diselenggarakan 20-24 Novmeber 2013.

Ekspedisi Mudik 2024

Bisakah mimpi itu terwujud? ”Mengapa tidak!” Begitu jawaban sejumlah pengusaha yang hadir dalam pertemuan itu. Saya perlu menyebut mereka sebagai ”pengusaha militan”. Apa yang sedang mereka lakukan itu sesungguhnya berada di luar agenda pekerjaan mereka sehari-hari yang berstatus sebagai pengusaha.

Mereka harus tetap menggerakkan bisnis mereka, menggaji para karyawan mereka, dan setiap hari bekerja demi usaha mereka terus berjalan di sela-sela kegiatan yang belum tentu secara finansial dalam jangka pendek memberi keuntungan.

”Kegiatan ini memang butuh pengorbanan. Tapi, yakinlah, jika acara ini berhasil, tiga atau empat tahun lagi kita akan panen. Wajah perekonomian Soloraya akan berubah drastis dengan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa,” kata penasihat Kadin Solo Priyo Hadisutanto.

Optimisme kini memang sedang merasuki hampir seluruh pengusaha di Kota Solo. Optimisme sedang berada pada tensi tinggi untuk mewujudkan mimpi menjadikan Soloraya mendunia. Kegiatan Soloraya Creative Expo yang mereka klaim sebagai event pameran terbesar dan pertama kali digelar di Soloraya ini akan mampu mempertemukan antarpengusaha.

Pertemuan itu antara pengusaha lokal, nasional, dan internasional dengan harapan akan terjalin hubungan kerja sama yang berkesinambungan serta saling menguntungkan. Mereka, kumpulan para pengusaha itulah, yang paling tahu bagaimana sesungguhnya peta perekonomian di Soloraya.

Mereka tahu bagaimana mengelola segenap potensi ekonomi di wilayah mereka sendiri. Dalam event itu mereka akan membangun empat venue sekaligus dengan lokasi yang terpisah. Benteng Vastenburg sebagai venue utama akan membeber produk-produk kreatif unggulan dari para kreator, pengrajin ,dan pengusaha terbaik di Soloraya.

Venue lainnya di Solo Square, Diamond Convention Center, dan Grha Wisata Niaga. Soloraya dengan luas wilayah 5.750,41 kilometer persegi dianggap memiliki potensi luar biasa di bidang ekonomi. Setidaknya ini terbukti dengan perputaran uang senilai Rp60 miliar-Rp80 miliar/hari.

Bahkan pada saat tertentu, seperti pada Ramadan dan menjelang Lebaran 2013 lalu, perputaran uang di Soloraya menembus angka Rp2,2 triliun. Ini melonjak tajam sekitar 22% dibandingkan Ramadan dan Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp1,7 triliun.

 

Patut Diperhitungkan

Dengan kenyataan seperti itu, para pengusaha itu yakin Soloraya memiliki kekuatan tersendiri yang patut diperhitungkan. Kegiatan yang kini telah siap digelar itu merupakan wujud komitmen mereka berperan serta mendorong laju perekonomian regional dengan menggerakkan seluruh potensi Soloraya.

Kita mafhum sejauh ini perkembangan perekonomian dunia menunjukkan prospek perekonomian negara berkembang masih rapuh, termasuk Indonesia. Jika kita simak dari berbagai sumber, ini akibat krisis di negara lain.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama Indonesia pada 2012 sebesar 3,3%. Angka tersebut dianggap masih relatif lemah akibat peningkatan ketidakpastian Eurozone yang menjadi faktor penyebab penurunan pertumbuhan global dari pemotongan anggaran dan perlambatan pertumbuhan kredit di negara maju, sehingga terjadi keterbatasan kapasitas di beberapa ekonomi negara berkembang.

Terobosan yang dilakukan Kadin Solo adalah langkah untuk menghadapi krisis dengan mendorong reformasi dan investasi yang mendukung pertumbuhan jangka menengah yang masih melemah.

Kondisi ini memungkinkan dengan mengangkat usaha kecil menengah (UKM) menjadi katup pengaman nasional dalam menghadapi krisis. Entitas dan posisi strategis yang dimiliki usaha menengah selama ini telah teruji sangat tangguh.

Apa yang sedang dan akan dilakukan Kadin Solo dengan Soloraya Creative Expo itu selayaknya mendapat dorongan serta dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan di wilayah ini. Mimpi para pengusaha untuk mewujudkan kawasan Soloraya mendunia adalah mulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya