Solopos.com, BANTUL – Kodim 0729/Bantul telah menyalurkan 330 boks paket obat Covid-19 gelombang pertama secara gratis kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. Setiap paket itu berisi vitamin dan obat-obatan.
Sementara 1.465 box paket obat Covid-19 gelombang kedua, saat ini dalam tahap distribusi.
Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC
Komandan Kodim (Dandim) 0729/Bantul, Letkol (Inf) Agus Indra Gunawan mengatakan paket obat Covid-19 yang disalurkan oleh bintara pembinaan desa (Babinsa) tersebut terdiri atas 165 boks paket 3 dan 165 boks paket 2.
“Semua sudah terdistribusi. Lalu kemarin, datang gelombang kedua berupa, paket 1 sebanyak 180 boks, paket 2 sebanyak 1.140 boks dan 145 boks paket tiga. Dan, semua sekarang dalam tahap distribusi,” kata Agus Indra, Selasa (27/7/2021).
Menurut Agus, penyaluran obat itu menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada tiga paket obat yang disalurkan dan pasokan diatur oleh Kementrian BUMN.
“Dan, sejauh ini distribusi masih terus berjalan,” kata Agus Indra.
Data dari Puskesmas
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, mengatakan hal serupa. Paket obat Covid-19 tahap pertama sudah disalurkan oleh TNI sudah berjalan. Pihak puskesmas dilibatkan dalam hal pendataan warga yang menjalani isoman.
“Yang membagikan anggota TNI dengan data dari puskesmas,” kata Oki.
Baca Juga: Banpres untuk Usaha Mikro Rp3,6 Triliun Disalurkan, Cek Syarat Penerima dan Linknya
Lebih lanjut Oki menjelaskan soal detail obat paket 2 dan paket 3 yang disalurkan. Obat paket 2 yaitu vitamin dan obat dengan keluhan demam dan kehilangan penciuman. Sedangkan paket 3 berisi vitamin dan obat untuk isoman yang panas dan batuk kering.
Sementara terkait dengan pembagian obat Covid-19 gratis dari Pemda DIY, Oki mengaku sampai saat ini belum mengetahui. Kendati demikian, sistem yang digunakan untuk penyaluran obat Covid-19 gratis melalui para Babinsa ini bisa diaplikasikan untuk pembagian obat Covid-19 dari Pemda DIY. “Yang jelas puskesmas mempunyai sistem masing-masing dalam membagi obat,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, mengatakan sejauh ini stok obat masih cukup sampai awal Agustus. “Dan ini kami akan minta pusat untuk dropping lagi. Mudah-mudahan segera terealisasi,” ucap Agus.