SOLOPOS.COM - Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Andri Army Yudha Ardhitama, menyerahkan bantuan paket sembako kepada eks napiter, warakawuri, dan veteran, di Makodim setempat, Jumat (7/10/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 12 eks narapidana kasus terorisme (napiter) asal Karanganyar mendapatkan bantuan paket sembako dari Kodim 0727/Karanganyar, Jumat (07/10/2022). Bantuan disampaikan langsung oleh Dandim 0727/Karanganyar Letkol (Inf) Andri Army Yudha Ardhitama di Makodim setempat.

Dalam kesempatan tersebut Dandim mengatakan pemberian bantuan tersebut dalam rangka HUT ke-77 TNI. Tujuannya untuk meringankan beban hidup mereka para eks napiter tersebut.  “Dengan adanya pembagian sembako ini kita ingin ikut serta meringankan beban masyarakat yang mungkin dilanda kesulitan ekonomi, salah satunya akibat kenaikan harga BBM,” ujarnya di sela-sela acara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain para napiter, warakawuri dan veteran juga mendapatkan bantuan yang sama. “Totalnya ada 200 paket sembako yang kami berikan. Di Makodim ini kami sampaikan kepada 40 orang perwakilan unsur penerima. Selebihnya dibagikan oleh Koramil di masing-masing kecamatan,” imbuh Dandim.

Salah satu eks napiter, Kurniawan, mengatakan setelah lepas dari hukuman kesibukannya saat ini menggarap pertanian melon di Kecamatan Colomadu. Ia menggandeng rekan-rekan eks napiter lainnya. Menurutnya, hasil dari pertanian tersebut sudah lumayan mencukupi biaya hidup.

Baca Juga: 4 Mantan Teroris Beri Kuliah Umum di Udinus Semarang

“Terima kasih kepada Kodim Karanganyar yang sudah membantu sembako kepada kami. Kegiatan kami dan teman-teman sekarang fokus bekerja di rumah melon di Colomadu. Di sana kami dibimbing cara bertanam hingga pemasaran. Kami juga diberi wadah koperasi untuk kelangsungan usaha,” ujar napiter kasus bom Solo 2011 tersebut.

Kurniawan menambahkan, budidaya melon tersebut sudah berlangsung dua tahun. Jenis tanaman melon yang ditanam adalah yang premium sehingga hasilnya lebih banyak dan harganya lebih tinggi dibandingkan dengan melon lokal.

“Di tahun kedua ini hasil panennya sudah lebih baik dan cashflow juga sudah bisa diatur sehingga sudah bisa menguntungkan. Apalagi ini melon premium yang dipasarkan ke Jakarta, hasil penjualannya lebih bagus,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya