SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengisi Lokakarya Keluarga Berencana di Aula Kantor Pemerintah Kecamatan Argomulyo, Senin (5/4/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemkot Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA -- Keputusan Wali Kota Salatiga yang mengeluarkan SE larangan peredaran daging anjing diapresiasi Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI).  Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menurut DMFI, menjadi pejabat ketiga yang mengeluarkan sikap tegas menetang perdagangan daging anjing.

Langkah serupa lebih dulu dilakukan Pemkab Karanganyar dan Pemkab Sukoharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Koalisi DMFI mewakil jutaan pendukungnya di seluruh dunia menyampaikan ucapan selamat kepada Wali Kota Salatiga Yuliyanto yang lebih mengutamakan kesehatan masyarakat serta kesejahteraan hewan di atas keuntungan yang didapat para pedagang," kata Karin Franken, perwakilan DMFI, dalam siaran persnya yang diterima Solopos.com, Rabu (5/5/2021).

Ia mengatakan sejak pandemi Covid-19, semakin besar desakan dari seluruh dunia untuk mengakhiri perdagangan hewan yang kejam dan berbahaya ini. Meski beberapa orang mengonsumsi daging anjing untuk mendapatkan khasiatnya, pada kenyataannya daging anjing justru dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan masyarakat. Terutamaadanya rabies yang menjadi kekhawatiran utama.

Baca Juga: Pengumuman! Wali Kota Salatiga Larang Peredaran Daging Anjing

DMFI mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penyebaran rabies tertinggi terjadi pada provinsi dan kabupaten dengan tingkat konsumsi daging anjing tertinggi. Investigasi yang dilakukan koalisi DMFI telah mengungkap setiap bulannya puluhan ribu ekor anjing dengan penyakit dan
status rabies dikonsumsi dagingnya. Anjing-anjing ini diambil, dicuri, dan diangkut secara ilegal menuju pusat perkotaan. Anjing-anjing ini akan dipukuli
dan diikat dengan posisi terbalik hingga kehabisan darah dalam keadaan hidup-hidup. Penyiksaan ini disaksikan oleh anjing-anjing lain yang ketakutan, dalam keadaan terikat dalam kandang sedang menanti gilirannya.

Kota Solo Jadi Hotspot

Mayoritas anjing yang ditemukan di Jateng ini didapat dengan cara yang ilegal dan dibawa dari Jawa Barat menuju “hotspot” untuk konsumsi daging anjing seperti Kota Solo. Rekaman mengerikan yang dikumpulkan dari investigasi DMFI memunculkan banyaknya seruan untuk segera diambilnya tindakan.

Ada beberapa pejabat yang mengklaim bahwa perdagangan daging anjing dapat di”sanitasi” dan dilakukan dengan lebih “manusiawi”. Pada kenyataannya, menurut Karen, tidak ada satupun negara di dunia ini yang merancang semacam panduan tentang cara yang manusiawi untuk memproduksi daging anjing yang layak dikonsumsi.

Baca Juga: Wali Kota Gibran Diminta Larang Perdagangan Daging Anjing di Solo

"Langkah yang telah diambil di Salatiga, Karanganyar dan Sukoharjo dapat menyelamatkan nyawa ribuan anjing tiap bulannya. maka dukunglah gerakan nasional untuk menghentikan perdagangan yang ilegal dan berbahaya ini. DMFI memberi ucapan selamat kepada para pejabat ini yang mengutamakan penegakan hukum, kesehatan dan keamanan masyarakat serta kesejahteraan hewan," tukas Karen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya