SOLOPOS.COM - Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan saling memaafkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) pada Open House Idulfitri 1436 H di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (17/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Saptono)

KMP vs KIH kini berubah petanya. Meski menyatakan tak keluar dari KMP, Partai Golkar kini mendukung pemerintah Jokowi-JK.

Solopos.com, JAKARTA — Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Golkar yang diikuti petinggi dua kubu yang berseteru, Munas Bali dan Jakarta, sepakat mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, mengatakan silaturahmi nasional pada Minggu (1/11/2015) malam yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menghasilkan beberapa kesepakatan.

Agung mengatakan, Partai Golkar akan bersatu memperkuat jaringan menghadapi Pilkada yang digelar pada 9 Desember 2015 dan akan mendukung pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. “Jadi, tidak ada lagi kubu Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih. Kedepan, kami akan menjadi loyal kepada pemerintah, namun tetap kritis kepada pemerintah,” kata Agung dalam agenda tersebut.

Namun soal pernyataan dukungan kepada pemerintah, Partai Golkar kubu Munas Bali yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie (Ical) enggan disebut keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibentuk untuk memberikan dukungan kepada calon presiden Prabowo Subiyanto dalam Pilpres 2014.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Munas Bali, Setya Novanto, mengatakan Golkar tidak keluar dari KMP. “Dukungan atau loyalitas itu diberikan kepada pemerintah. Namun kami akan tetap kritis,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (2/11/2015).

Setya menegaskan penyatuan dua kubu Partai Golkar tersebut murni untuk membantu pemerintah mengatasi situasi ekonomi yang kian sulit. “Dukungan itu diberikan untuk membangun konstruksi yang bagus,” katanya yang kini menjabat sebagai Ketua DPR.

Dukungan itu, paparnya, akan diberikan Partai Golkar untuk setiap tingkatan. “Kami akan berikan dukungan mulai dari DPR, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota,” katanya.

Setya Novanto juga menepis jika pemberian dukungan kepada pemerintah tersebut untuk membidik jatah kursi menteri yang biasa diberikan kepada partai politik pendukung. “Tidak. Kami tidak berpikiran kesana, itu wewenang Presiden Jokowi.”

Seperti diketahui, pernyatan sikap dari petinggi Golkar tersebut hampir sama dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang dinakhodai oleh mantan Menteri Kehutanan yang kini menjabat sebagai Ketua MPR, Zulkifli Hasan. “Hanya saja, sikap PAN sudah tegas untuk mendukung pemerintah. Kalau Golkar belum,” kata Zul.

Pernyataan dukungan PAN tersebut terungkap setelah Zulkifli Hasan bertemu Presiden Jokowi beberapa pekan lalu. Bahkan kabarnya, PAN bakal menggeser sejumlah pos menteri teknis yang kini dijabat kader partai pendukung Jokowi-JK.

Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto. Meski disangkal oleh petinggi PAN lain, Totok mengaku sudah mengajukan lima nama calon menteri kepada Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya