SOLOPOS.COM - Fraksi PDI Perjuangan protes intrupsi, Selasa (7/10/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier, minta aparat TNI untuk menangkap seluruh anggota DPR tandingan yang menggelar rapat paripurna tandingan pada Jumat (31/10/2014) ini di Senayan.

Menurut Fuad Bawazier, selain telah mengolok-olok negara, para politisi Senayan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang membuat DPR tandingan tersebut akan membahayakan negara. Karena membahayakan negara, ujarnya, tindakan tersebut tergolong makar sehingga aparat TNI lah yang harus menangkap, bukan aparat kepolisian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi jangan polisi yang tangkap anggota DPR tandingan itu. Harus TNI, karena secara bersama-sama sudah melakukan makar,” ujar Fuad Bawazier dalam diskusi di Gedung DPD, Jumat (31/10/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, DPR adalah lembaga negara resmi dan diatur dalam undang-undang. “Kalau lembaga negara yang diolok-olok, maka ini akan membahayakan negara,” ujarnya.

“Sekali lagi saya tegaskan, tangkap dan penjarakan anggota DPR tandingan itu dan proses menurut hukum,” ujar mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto itu dengan nada geram.

Sebagai catatan, Fuad Bawazier mengundurkan diri dari DPP Partai Hanura setelah partai tersebut memutuskan mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya